BETVNEWS,- Proyek pembangunan jalan milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat Provinsi menuai protes dari warga Desa Karang Tinggi, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Benteng, Pasalnya, tumpukan material pembangunan jalan menuju SMA Negeri 5 Kabupaten Benteng tersebut sengaja ditempatkan pada salah satu perkebunan warga setempat.
Pemilik perkebunan sawit, Idram Holik mengungkapkan, kekecewaan bermula dari sikap kontraktor ataupun pemenang tender yang terkesan arogan, tanpa izin ataupun berpamitan, seluruh material bangunan berupa pasir dan koral langsung di tumpahkan pada perkebunan sawit miliknya.
"Tanaman sawit saya ini belum begitu besar dan belum lama ditanam. Jika ada yang mati, siapa yang bertanggung jawab," Ungkap Idram,
Selain khawatir akan tanaman sawit miliknya, Idram juga mengeluhkan keberadaan material yang membuat akses masuk menuju lahan perkebunan miliknya menjadi terganggu.
Hingga saat ini, ia masih menunggu etikat baik dari pihak kontraktor agar permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, jika tak ada titik temu yang menguntungkan, dirinya mengaku akan membawa persoalan tersebut ke ranah hukum dengan melapor ke aparat kepolisian.
Sementara itu, Kepala SMA N 5 Kabupaten Benteng, Syaroni MPd mengaku bahwa pembangunan jalan merupakan kewengan penuh dari Dikbud Provinsi Bengkulu melalui pihak ketiga atau kontraktor
Meskipun demikian, Syaroni mengaku akan menyampaikan keluhan masyarakat tersebut agar pembangunan jalan tak menemui kendala.
"Kami sangat bersyukur dengan adanya pembangunan jalan menuju sekolah kami, selama ini, jalanan penuh lumpur saat musim penghujan tiba, dengan dibangunnya jalan ini aktivitas siswa siswi menjadi lancar," pungkasnya.
Sayangnya, meski proyek pembangunan ini sudah berjalan, namun pihak sekolah maupun masyarakat tidak mengetahui nama perusahaan tersebut.
(Ocik Ronal)