BENGKULU, BETVNEWS - PT. Pelabuhan Indonesia atau Pelindo (Persero) Regional 2 Bengkulu, saat ini fokus pengembangan Kawasan Industri (KI) pada kawasan pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu.
Deputi General Manager Komersial Pelindo Regional 2 Bengkulu, Cecep Taswandi menyatakan, pengembangan KI menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terus dilakukan guna bisa mencapai visi misi dirancang.
BACA JUGA:Bandara Fatmawati Soekarno Gelar Bazar Expo UMKM, Masyarakat Diundang Hadir
"KI di pelabuhan Pulau Baai termasuk salah satu program jangka panjang kita, yang tentunya bakal terus dikembangkan hingga dapat meningkatkan menjadi KEK. Total kawasan yang ditargetkan seluas 410 Hektar (Ha), dan sesuai dengan yang diusulkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Provinsi Bengkulu," tutur Cecep dalam Media Gathering dengan tema Recharge Synergy and Collaboration, Rabu 14 Desember 2023 malam.
BACA JUGA:Program PTSL 2023 Rampung, 1.500 Bidang Tanah di Seluma Sudah Terdaftar
Dilanjutkan Cecep, bentuk awal yang ditetapkan sebagai KI luasannya 75 Ha, dan diharapkan KI dapat segera berjalan.
Ketia KI berjalan dengan baik, maka segera dilakukan peningkatan hingga muaranya nanti menjadi KEK.
BACA JUGA:Bendungan Bocor, Petani di Seluma Keluhkan Sudah 2 Kali Gagal Panen
"Dalam pengembangan juga tetap mengacu pada Rencana Induk Pelabuhan Pulau Baai 2016-2035," kata Cecep.
BACA JUGA:Jelang Jambore Cabang, Pemda Kaur Tinjau Lokasi Bumi Perkemahan
Ia mengatakan, Pengembangan ini karena Provinsi Bengkulu membutuhkan industri untuk meningkatkan perekonomian.
Di samping itu, pengembangan KI Pulau Baai juga merupakan project pemanfaatan aset pelabuhan, sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah bagi Provinsi Bengkulu melalui peningkatan ekonomi dan lapangan kerja.
BACA JUGA:Warga Desa Taba Padang Temukan Meriam Zaman Perang
"Yang tentunya juga dapat memberikan multiplier effect bagi pelabuhan Pulau Baai berupa peningkatan kargo, baik peti kemas maupun non petikemas. Meskipun demikian dalam pengembangannya, kita lakukan secara bertahap. Dimulai dengan kawasan minimum, dimana biaya pengembangan dapat lebih terjangkau sehingga dapat segera terlaksana," jelasnya.
BACA JUGA:KPU Mukomuko Gelar FGD Potensi Sengketa Pemilu 2024