BETVNEWS - Aksi demo dilakukan puluhan warga perumahan alfatindo kelurahan Sukarami kecamatan Selebar kota Bengkulu Rabu siang (25/10). Demo ini dilakukan lantaran aktivitas pekerjaan proyek pembangunan jembatan berhenti total sejak 2 minggu terakhir.
Akibat berhentinya pekerjaan jembatan mengakibatkan kondisi jalan alternatif yang lebarnya hanya 3 meter, kerap menimbulkan kemacetan dan bahkan sempat terjadi cekcok antar sesama pengendara. Sementara Penjaga alur jalan alternatif yang harusnya stanby di jembatan terlihat hanya satu hari bekerja.
“Kami mendesak pemerintah kota terkhususnya dinas PUPR untuk segera menyelesaikan pengerjaan perbaikan jembatan yang menjadi akses jalan utama. Sudah banyak terjadi cekcok antar pengendara saat melewati jalan alternative bahkan terjadi kecelakaan”. Ujar Pisdi ketua RW 03 yang memimpin langsung aksi.
Diketahui keluhan warga ini sudah dilaporkan ke dinas PUPR kota Bengkulu pada saat rapat koordinasi RT/RW bersama walikota di balai kota beberapa hari lalu. Bahkan dinas PUPR kota mengaku telah membayar jasa pengatur jalan tersebut selama satu bulan dengan upah 2 juta untuk dua orang. Namun hingga saat ini pengatur jalan tidak terlihat di lokasi dengan alasan hanya dibayar 500 ribu untuk satu bulan.
“Sudah kita tanyakan kepada dua orang pengatur jalan yang saat ini kondisinya sudah tua. Dia hanya dibayar 500 ribu untuk satu bulan dan wajar kalau dirinya tidak lagi ngatur jalan.” Tutup Pisdi.
(Aris)