BENGKULU, BETVNEWS - Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu Penanganan jalan Lintas Bengkulu Tengah menuju Kepahiang yang amblas lebih dari setengah badan jalan di Liku 9 Kecamatan Taba Penanjung, tengah dipersiapkan agar kendaraan tetap bisa melintas, Sabtu 13 Januari 2024.
BACA JUGA:KPU Seluma Kekurangan 21.735 Surat Suara, Terbanyak DPD RI
Kondisi lalu lintas saat ini di titik kerusakan masih dilakukan sistem buka tutup satu jalur dan lajur kendaraan dilebarkan ke arah tebing untuk mengurangi beban kendaraan terhadap lokasi longsor.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso saat dikonfirmasi mengatakan, jalan yang ambles di daerah Liku 9 Taba Penanjung Bengkulu Tengah tersebut merupakan jalan nasional. Karenanya, Pemerintah Provinsi pasca melihat kejadian amblasnya jalan tersebut langsung berkordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional agar segera diperbaiki dalam tahun ini.
BACA JUGA:Formasi CPNS 2024, Pemprov Bengkulu Masih Menunggu Persetujuan KemenPANRB
"Itu Jalan Nasional, kita (Pemprov) ketika melihat video ambalasnya jalan di Liku 9 langsung berkordinasi dengan Balai Pelakasana Jalan Nasional, kita pastikan tahun ini langsung di tangani," kata Tejo Sabtu 13 Januari 2024.
BACA JUGA:Hari HAM Nelayan dan Masyarakat Sipil, Aliansi Masyarakat Pesisir Barat Gelar Aksi Unjuk Rasa
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu Aryatno Sihombing mengatakan, saat ini pihaknya akan menyiapkan petugas (Flag Man) 24 jam.
Selain itu, langkah aksi sementara yang akan disiapkan untuk menangani amblasnya jalan tersebut Balai Pelaksana Jalan Nasional Bengkulu akan memasang bronjong atau dibuat pelapis dan penahan tebing dari sandbag.
BACA JUGA:Pengenalan Dunia Penyiaran Televisi, Siswa-siswi SDN 093 Bengkulu Utara Kunjungi Graha Pena BETV
"Rencana penanganan sementara menggunakan bronjong atau dibuat pelapis dan penahan tebing dari sandbag dilapisi terpal atau geotek apabila ada. Metoda kerjanya di bagian dasar kami ratakan/datarkan dan diberi penahan cerucuk kayu/bambu, kemudian disusun sandbag dari bawah sampai ke atas dengan sistem trap/bertingkat, setiap trap/lapisan sandbag kami bungkus dgn terpal," sampai Aryatno. (*)