Wahai Rasululah, kemudian beliau katakan kembali kepada anak tersebut, "hingga nyawamu lepas pun, aku tidak akan rela meninggalkan harta haram dalam perutmu. Seluruh isi perut yang haram itu, akan aku keluarkan dan akan aku kembalikan bersama kurma-kurma yang lain kepada pemiliknya yang berhak."
Setelah Rasulullah SAW mendengar cerita tersebut, beliau mulai berkaca-kaca dan meneteslah air matanya begitu deras.
Lanjutnya, Nabi Muhammad SAW pun mencari tahu siapa gerangan pemilik dari pohon kurma yang diceritakan Abu Dujanah. Pemilik pohon tersebut dikatakan adalah seorang laki-laki munafik.
Datanglah beliau ke sana, menemui pemilik pohon kurma yang disampaikan Abu Dujanah. Setelah sampai, Rasulullah lalu mengatakan, "Apa bisa engkau menjual pohon kurma itu? Aku akan membelinya dengan pohon senilai 10 kali lipat.
"Pohon itu terbuat dari batu zamrud berwarna biru, disirami emas merah, tangkainya dari mutiara putih. Di situ tersedia bidadari yang cantik jelita sesuai dengan hitungan buah kurma yang ada," jelas Rasulullah.
"Saya tidak pernah berdagang dengan memakai sistem jatuh tempo. Saya tidak mau menjual apa pun kecuali dengan uang kontan dan ingin dibayar saat ini juga," jawab laki-laki munjafik itu dengan tegas.
BACA JUGA:Inilah Sosok Sahabat Nabi yang Tidak Ingin Menikah, hingga Ditentang Rasulullah
Kemudian, datang Abu Bakar as-Shiddiq dan berkata, "Ya sudah, aku beli dengan sepuluh kali lipat dari tumbuhan kurma milikmu yang jenisnya tidak ada di kota ini (lebih bagus jenisnya)."
"Ya sudah, aku jual," ujarnya ia pun terlihat kegirangan.
Abu Bakar menyahut, "Bagus, aku beli." Kesepakatan pun terjadi, Abu Bakar kemudian langsung menyerahkan pohon kurma tersebut pada Abu Dujanah.
Rasulullah bersabda, "Hai Abu Bakar, aku yang menanggung gantinya untukmu." Abu Bakar dan Abu Dujanah pun gembira bukan main, setelah mendengar sabda Nabi Muhammad SAW.
Sementara si munafik berjalan menuju istrinya. Lalu diceritakan kejadian yang baru ia alami.
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi yang Paling Miskin namun Bahagia, Bisa Dijadikan Teladan!
"Aku telah mendapat untung banyak hari ini. Aku dapat sepuluh pohon kurma yang lebih bagus. Padahal kurma yang aku jual itu masih tetap berada di pekarangan rumahku.
Aku tetap yang akan memakannya lebih dahulu dan buah-buahnya pun tidak akan pernah aku berikan kepada tetangga kita itu sedikit pun."