Hasil pengujian di laboratorium akan menjadi acuan dalam menentukan keamanan takjil yang akan dikonsumsi oleh masyarakat.
Jika terbukti mengandung bahan berbahaya, maka takjil tersebut akan diganti dengan takjil yang aman untuk dikonsumsi.
BACA JUGA:Penggunaan BTT untuk Pembangunan SMKN 3 Kota Bengkulu Belum Diputuskan
Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah terjadinya masalah kesehatan akibat konsumsi takjil yang tidak aman.
"Jika ada yang tidak layak konsumsi maka kami akan sampaikan untuk dipisahkan dan dilakukan pembinaan. Namun sejauh ini masih aman semua dan hasilnya negatif dari bahan berbahaya," sampainya. (*)