BENGKULU, BETVNEWS - Guna mengantispasi darurat pangan nasional akibat stok komoditi beras yang berpotensi semakin sedikit di Indonesia, Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jendral (Dirjen) Perkebunan telah menyiapkan bantuan bibit padi Gogo.
Bibit tersebut akan diberikan untuk lahan seluas 10.732 hektare perkebunan kelapa sawit sebagai program tumpang sari di wilayah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran (TA) 2024.
BACA JUGA:Muncul Wacana Duet Rohidin-Helmi di Pilgub Bengkulu 2024, Kusmito: Kenapa Tidak?
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Muhammad Rizon melalui Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan, Bickman Panggarbessy menjelaskan, bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam mengantisipasi defisit pangan akibat kurangnya produksi padi di Indonesia.
"Tumpang sari dengan menanam padi gogo di lahan sawit sebagai langkah strategis mengantisipasi kekurangan produksi beras imbas dampak El-Nino, dan pendanananya langsung dari pusat melalui Kementan," kata Bickman kepada BETVNEWS.
BACA JUGA:Korupsi Revitalisasi Asrama Haji Bengkulu, Mantan Direktur dan Broker Proyek Divonis Berbeda
Tambah Bickman, pemerintah menyediakan bibit padi gogo untuk mendorong petani di daerah guna memanfaatkan lahan sawit sebagai sarana tumpang sari.
Program ini menyasar lahan sawit yang sedang melalui proses Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai program Replanting sawit.
BACA JUGA:Wakil Gubernur Bengkulu Sebut Penurunan Stunting Butuh Eksekusi, Bukan Hanya Sosialisasi
"Tumpang sari padi gogo sudah sejalan dengan program akselerasi dan percepatan program PSR. Jadi daripada tidak menghasilkan selama proses penanaman hingga sawit berproduksi, maka penanaman padi jadi alternatif," jelasnya.
BACA JUGA:Korupsi Retribusi TKA, Mantan Kabid Disnakertrans Bengkulu Tengah Sidang Perdana Hari Ini
Lanjut Bickman, selain bibit padi Gogo, pekebun sawit juga mendapat pupuk.
Program ini juga telah berlangsung dan akan ada evaluasi luasan lahan tanam apabila tidak memenuhi kriteria.
Selain itu, dana pembelian bibit nantinya akan disalurkan langsung oleh Kementan sesuai dengan luasan yang dipetakan oleh dinas pertanian daerah.