BENGKULU, BETVNWES - Pedagang daging segar di Pasar Panorama merasa kecewa dan keberatan dengan beredarnya daging beku di Kota Bengkulu.
Protes dilayangkan kepada Pemerintah Kota Bengkulu karena peredaran daging beku menyebabkan pendapatan para pedagang daging segar mengalami penurunan.
BACA JUGA:HUT 305 Kota Bengkulu, Ketua KNPI Iwan Supratman: Dirgahayu Kota Kelahiranku, Kita Masih Banyak 'PR'
Salah satu pedagang daging segar, Suhaini, menilai peredaran daging beku di Kota Bengkulu tidak sesuai prosedur.
Ia menyebut, berdasarkan hasil kesepakatan pada April tahun 2016, bahwa daging beku bisa di edarkan ketika ada bencana, hari besar, dan menetralkan harga daging di pasar jika terjadi inflasi.
BACA JUGA:Kabar Gembira untuk PNS! Tunjangan 2024 Semakin Besar, Berikut Rinciannya Tiap Provinsi
Oleh sebab itu, para pedagang daging segar merasa sangat dirugikan atas peredaran daging beku yang tidak sesuai prosedur.
"Kami sebelumnya setuju dengan adanya program daging beku jika tetap mengikuti prosedur yang sudah disepakati poin-poinya. Berdasarkan kesepakatan keluarnya di saat bencana, itu memang harus dikeluarkan untuk membantu korban," jelasnya.
BACA JUGA:HUT BETV ke-10, Kapolda Bengkulu Jadi Presenter Istimewa di Program Berita ‘BEkasus’
Lanjutnya, jika hari besar, warga dengan ekonomi menengah ke bawah bisa membeli daging dengan harga murah untuk merayakan Lebaran ataupun Natal.
Terakhir, untuk menetralisir harga jika harga daging saat sedang tinggi. Melalui pemerintah, semua pengepul daging beku wajib menjual dengan harga yang sudah disepakati.
BACA JUGA:Buka Peluang dari Eksternal, Ini Kriteria Calon Walikota yang Bakal Diusung PAN
"Namun nyatanya di lapangan tidak seperti itu. Kami pedagang daging di pasar sering sekali mendapatkan informasi bawasanya banyak sekali kios daging beku beroperasi setiap harinya," ujar Suhaini saat diwawancarai, Minggu 17 Maret 2024 di Pasar Panorama.
BACA JUGA:PPP Belum Putuskan Calon yang Bakal Diusung dalam Pilkada Seluma 2024
Sebelumnya, para pedagang sudah melakukan protes langsung ke Dinas Perindusrtian dan Perdagangan (Disperindag) serta Wali Kota Bengkulu. Namun, sampai saat ini belum ada respon dari pihak yang bersangkutan.