Ada beberapa peneliti menganalisis sifat anti-inflamasi daun basil . Menurut hasil penelitian itu, minyak esensial pada basil dapat membantu mengobati berbagai macam radang sarta bengkak yang ditimbulkan.
Minyak atsiri dalam basil termasuk golongan eugenol. Sifat anti-inflamasinya dapat membantu menurunkan risiko kondisi peradangan, seperti artritis.
7. Melawan Infeksi Akibat Bakteri
Berbagai praktisi pengobatan tradisional telah menggunakan basil sebagai agen antimikroba dan beberapa penelitian ilmiah mendukung penggunaannya.
Pada 2013, peneliti mengoleskan minyak basil ke berbagai strain Escherichia coli, atau E. coli. Bakteri tersebut berasal dari penderita infeksi saluran pernapasan, perut, kencing, atau kulit, serta dari peralatan rumah sakit.
Hasil penelitian menunjukkan minyak aktif melawan bakteri tersebut. Para peneliti menyimpulkan olahan tertentu dari minyak basil dapat membantu mengobati atau mencegah beberapa jenis infeksi.
8. Mendukung kesehatan kardiovaskular
Sebuah tinjauan tahun 2011 melaporkan temuan bahwa ekstrak basil secara singkat mengurangi tekanan darah tinggi, kemungkinan karena kandungan eugenol. Eugenol dapat memblokir saluran kalsium dalam tubuh, menurunkan tekanan darah tinggi.
Minyak esensial dalam basil dapat membantu menurunkan kolesterol dan trigliserida. Basil juga mengandung magnesium, yang dapat membantu memperlancar aliran darah dengan memungkinkan otot dan pembuluh darah menjadi rileks.
9. Menyehatkan pencernaan
Basil dapat memperlancar pencernaan secara optimal. Basil memperkuat sistem pencernaan dan saraf. Eugenol yang ada di daun memastikan tindakan anti-inflamasi di saluran pencernaan.
Basil juga membantu mengembalikan tingkat pH alami tubuh dan memberi makan bakteri sehat di dalam mikroflora usus. Flora usus yang sehat meningkatkan kekebalan dan meningkatkan pencernaan yang sehat.
BACA JUGA:Baik untuk Penderita Kolesterol, Simak Manfaat Buah Semangka untuk Kesehatan Lainnya di Sini