Pemanasan suhu ini dilakukan untuk membunuh bakteri patogen yang ada di dalam susu tersebut. Setelah pemanasan, suhu akan didinginkan kembali pada suhu 32-40 derajat celcius, suhu ini tepat untuk digunakan sebagai media untuk menumbuhkan bakteri.
2. Pengasaman Susu
Setelah pasteurisasi, proses selanjutnya adalah pengasaman susu yang dilakukan agar enzim dapat bekerja secara maksimal. Hal ini dilakukan sebagai tahap untuk penambahan bakteri asam laktat.
Adapun bakteri yang digunakan di dalam proses ini adalah Lctobacillus Bulgaricus dan juga Streptococcus Thermophillus. Kedua bakteri ini berperan untuk menghasilkan proses glikolisis.
BACA JUGA:Bukan Hanya Enak, Keju Cheddar Juga Ternyata Memiliki Banyak Manfaat Untuk Tubuh, Apa Saja?
Proses ini merupakan proses dimana asam laktat diubah menjadi asam asetat, karbondioksida dan juga diasetil sehingga mengakibatkan pH susu menjadi lebih asa,.
Tidak hanya itu, bakteri yang digunakan ini juga berfungsi untuk membentuk cita rasa serta tekstur yang berbeda pada keju.
BACA JUGA:Banyak Digemari, Ternyata Ini Manfaat Keju Cheddar untuk Kesehatan, Salah Satunya Perkuat Tulang
Oleh sebab itu, penggunaan bakteri yang berbeda akan menghasilkan rasa serta tekstur yang berbeda sehingga varian keju yang dihasilkan akan berbeda pula.
3. Penambahan Enzim
Langkah selanjutnya dalam pembuatan keju ini adalah penambahan enzim ennet yang akan menyebabkan susu mengalami proses koagulasi atau penggumpalan.
BACA JUGA:Kelompok Lanjut Usia Perlu Kalsium Lebih, Inilah 5 Manfaat Konsumsi Susu Bagi Lansia
Proses penggumpalan ini dilakukan dalam rentang waktu 15-30 menit. Penggumpalan ini nantinya akan membuat susu menjadi curd sehingga akan dipanaskan kembali pada suhu 38 derajat celcius.
Penambahan enzim ini juga dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan whey dari curd.
4. Pematangan Keju