Diterangkannya, pembangunan jembatan Desa Simpang bukan batal, namun tertunda. Maka dari itu Kadis PUPR meminta masyarakat Desa Simpang untuk bersabar.
"Perlu diketahui pembangunan ini bukan batal, tetapi ditunda. Jadi kami mohon masyarakat dapat bersabar, kami akan terus berusaha untuk mewujudkan harapan masyarakat untuk membangun jembatan ini," terangnya.
BACA JUGA:Selamat! Kota Bengkulu Juara Umum POPDA 2024 Sabet 46 Medali
Sementara itu, Tomi warga Desa Simpang mengungkapkan kekecewaannya karena sampai dengan saat ini belum ada pembangunan jembatan di desanya.
Terkini masyarakat akhirnya membangun jalur darurat menggunakan koral di dalam karung untuk melintasi sungai.
Langkah ini terpaksa dilakukan oleh masyarakat agar transportasi masyarakat ke dalam dan keluar desa tidak terganggu. Sebab jembatan yang dijanjikan dibangun sejak tahun yang lalu, sampai saat ini belum terwujud.
BACA JUGA:Unit PPA Polres Kaur Tangani 9 Kasus Asusila Sepanjang 2024, Pelaku Orang Terdekat
"Setau saya informasinya mau dibangun di bulan April, tapi kenyataannya sampai saat ini belum ada informasi pembangunan. Sebenarnya kami sangat berharap jembatan ini dibangun, karena kami saat ini boleh dikatakan terisolir karena tidak ada jalan keluar masuk ke desa kami," kata Tomi warga Desa Simpang.
Lanjutnya, masyarakat sudah kecewa dengan janji Pemerintah Daerah Kabupaten Seluma yang hingga detik ini belum terealisasi. Informasi terbaru, masyarakat sudah siap menghibahkan lokasi untuk dibangun jembatan gantung.
BACA JUGA:Grebek Judi Sabung Ayam di Desa Maras Bantan, 33 Sepeda Motor Diamankan
Saat hujan deras melanda, debit air sungai akan semakin tinggi sehingga masyarakat yang sedang berada di luar desa tidak bisa kembali ke desa. Sebaliknya, masyarakat yang berada di dalam desa tidak bisa kemana-mana. Kini dengan jalan yang dibuat darurat menjadi akses utama.
"Kami sangat kecewa dengan Pemerintah Daerah Seluma, jelasnya kami sangat berharap agar jembatan dibangun," singkatnya. (*)