BENGKULU, BETVNEWS - Pakar ilmu politik Universitas Bengkulu (UNIB) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dr. Mas Agus Firmansyah, M.Si., menyebut incumbent atau petahana punya keuntungan strategis dan teknis saat mengikuti gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di suatu wilayah.
BACA JUGA:Tak Jadi Dihibahkan, Akses Jalan Desa Taba Lubuk Puding Urung Diperbaiki Pemerintah
Mulai dari pengerahaan birokrasi pemerintahan daerah sebagai tim kampanye dengan ancaman mutasi maupun reward promosi jabatan. Hingga menunggangi berbagai program kerja pemerintah daerah yang ada di masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai instrumen untuk menunjukkan keberhasilan petahana dalam menggunakan anggaran pemerintah.
BACA JUGA:Pergi ke Bioskop Bareng Pacar, Mahasiswa Asal Lebong Nekat Curi HP Pengunjung
"Menurut saya, dengan segala kewenangan dan fasilitas negara yang melekat pada jabatan petahana. Maka petahana yan menjadi kontestan dalam Pilkada dapat menggunakan semua keuntungan tersebut untuk dikonversi menjadi instrumen mesin pemenangan secara terselubung. Mesin birokrasi dapat digerakkan melalui instruksi berjenjang tanpa harus diberi oli logistik," kata Dr. Mas Agus Firmansyah, M.Si. Senin 27 Mei 2024.
BACA JUGA:231 PPPK Formasi 2023 Kabupaten Kaur Tanda Tangan Kontrak Kerja
Tambah Mas Agus Firmansyah, aktivitas petahana saat menjalankan tugas pemerintahan juga bisa menjadi daya tarik bagi publikasi dan pemberitaan media massa. Sehingga, masyarakat secara otomatis bisa lebih mengenal sosok petahana tanpa harus mengeluarkan tenaga ekstra.
Semua keuntungan tersebut tentu tidak dimiliki cakada yang bukan petahana.
BACA JUGA:Pemkab Seluma Raih Nilai MCP Terbaik Tahun 2023 se-Provinsi Bengkulu dari KPK RI
"Perhatian media pasti akan tertuju pada setiap kegiatan petahana di tengah masyarakat. Tentunya hal ini secara tidak langsung bisa mendongkrak popularitas dan elektabilitas petahana tersebut ketika ikut dalam gelaran Pilkada," sambungnya.(Jalu)