BACA JUGA:6 Tips Parenting untuk Cegah Anak Kecanduan Gadget, Salah Satunya Jadi Contoh yang Baik
Seperti yang dilansir dari laman halodoc.com, berikut karakteristik dari pola asuh otoriter ini :
- Memiliki tuntutan yang tinggi pada anak
- Punya harapan anak menjadi yang terbaik dan tidak membuat kesalahan
- Menghukum anak jika melakukan kesalahan tetapi tidak menjelaskan kesalahan apa yang anak buat
- Jarang atau bahkan tidak pernah mengajak anak untuk berdiskusi
BACA JUGA:Ini 7 Kalimat Terlarang untuk Anak Menurut Ahli Parenting, Orang Tua Wajib Tahu
Dengan menerapkan tipe aprenting yang satu ini, orang tua berharap jika anak akan menjadi disiplin, penruut dan juga mendapatkan yang terbaik dalam kehidupannya.
Namun tipe parenting ini tidak selalu berdampak baik karena orang tua yang bersikap terlalu ekras pada anak justru dapat berpengaruh pada mental dan juga perilaku anak di masa depan.
BACA JUGA:Panutan! Ini 5 Tips Parenting Ala Kimbab Family, Cocok untuk Orang Tua Modern
Pola asuh yang satu ini dapat membuat anak merasa cemas, rendah diri, depresi, hingga membuat anak menjadi pemberontak dan juga pembohong karena terlalu dikekang.
Oleh sebab itu, dalam istilah modern hal ini dikenal juga dengan sebutan strict parents.
2. Permissive Parenting (Pola Asuh Permisif)
Selain pola asuh otoriter, ada pula permisisive parwnting yang cenderung menetapkan sedikit aturan pada anak sehingga berbanding terbalik dengan tipe sebelumnya.
BACA JUGA:Bunda Jangan Emosi Dulu, Lakukan 7 Tips Parenting Ini untuk Didik Anak Usia Dini
Pada pola asuh yang satu ini, orang tua akan menunjukkan rasa sayang yang tinggi pada anak dan jarang mendisiplinkan anak.
Oleh sebab itu, kelak anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini cenderung menjadi anak yang manja.
BACA JUGA:Didik Anak Remaja Laki-laki Tanpa Drama dengan 5 Tips Parenting Ini, Sudah Terapkan?
Namun sisi positifnya, anak dapat menjadi lebih mandiri serta dapat menyelesaikan masalahnya sendiri lantaran orang tua memberikan kebebasan dan tidak terlalu mengontrol anaknya dalam bersikap.
Meski demikian, tipe parenting yang satu ini juga memiliki dampak negatif seperti membuat anak menjadi tidak menghargai aturan sehingga kurang mampu mengontrol diri.