Sering Menimbulkan Kecelakaan, Warga Kelurahan Babatan Soroti Bekas Galian Proyek SPAM Kobema

Rabu 05-06-2024,17:45 WIB
Reporter : Julyan Pabella
Editor : Wizon Paidi

BENGKULU, BETVNEWS - Warga Kelurahan Babatan Kecamatan Sukaraja menyoroti bekas galian proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Benteng Kobema. Pasalnya, banyak bekas galian pipa penyalur air bersih yang tidak dipadatkan kembali oleh pihak kontraktor.

Akibatnya banyak kendaraan yang terjerembab ke dalam bekas timbunan galian pipa SPAM Kobema.

BACA JUGA:Partai NasDem Berikan 3 Rekomendasi Calon Kepala Daerah di Bengkulu

Salah satu warga Babatan, Zainudin mengatakan, hari ini Rabu 5 Juni 2024, tronton terjerembab ke dalam bekas timbunan galian saat hendak menepi ke pinggir. 

Menurutnya, meskipun permukaan tanah sudah disemen, namun jika tanah tidak dipadatkan maka hasilnya akan percuma saja.

"Sudah banyak mobil yang masuk ke dalam bekas galian pipa saluran air bersih. Hari ini saja ban mobil tronton masuk ke dalam galian saat menepi," ujar Zainudin.

BACA JUGA:Disnakkeswan Provinsi Bengkulu Pastikan Kelayakan Hewan Kurban Jelang Idul Adha

Ia menilai, para pemborong proyek galian pipa saluran air bersih SPAM Kobema telah merusak wilayah tersebut.

Kendati begitu, kata Zainudin, pihak pemborong proyek tidak membenahinya ke kondisi semula.

Oleh sebab itu, ia meminta semua pihak terkait dalam proyek ini agar bertanggung jawab. 

BACA JUGA:Pemkab Berhasil Bedah 3.000 Unit Rumah Tak Layak Huni di Kabupaten Seluma

"Pihak terkait dalam proyek ini harus bertanggung jawab, siapapun itu  harus tanggung jawab. Kami masyarakat sudah resah karena sudah banyak mobil yang sudah terbenam, kini pinggir jalan lintas sudah banyak alami kerusakan," imbuh Zainudin.

BACA JUGA:Desa Lubuk Resam Diprioritaskan Jadi Pariwisata Unggulan Kabupaten Seluma

Ditambahkannya, bahwa masyarakat akan melaporkan hal ini ke Bupati Seluma, Erwin Octavian dan Polres Seluma. Sebab keadaan jalan tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan dan membahayakan warga sekitar.

Sebelumnya, beberapa desa tetangga seperti Jenggalu dan Cahaya Negeri juga mengeluhkan hal yang sama terkait pembangunan ini, karena dianggap tidak mementingkan keseleamatan masyarakat.

Kategori :