Korban manipulatif ini juga sering merasa tidak yakin tentang apa yang harus mereka rasakan atau pikirkan, mereka juga akan meminta maaf atas sesuatu yang bahkan bukan merupakan kesalahan mereka.
Maka dari itu di dalam sebuah hubungan romantis atau percintaan, penting untuk mengikuti firasat untuk dapat mengenali manipulasi emosional.
Jika kamu merasa pasanganmu terus menerus atau secra konsisten membuatmu merasa emosionalmu terkuras, merasa takut, cemas, atau ragu atas pikiran dan juga perasaanmu sendiri, maka terdapat kemungkinan besar jika pasanganmu melakukan perilaku manipulatif.
BACA JUGA:Tidak Bisa Menjadi Diri Sendiri, Ini 6 Ciri Lain dari Hubungan Toxic yang Harus Diketahui
Mereka yang memiliki sifat manipulatif dapat menggunakan seribu satu cara untuk memanipulasi orang lain.
Beberapa alasan yang menyebabkan seseorang berperilaku manipulatif adalah seperti untuk melindungi ego mereka, mendapatkan apa yang mereka inginkan dan juga menghindari tanggung jawab serta konsekuensi atas tindakan mereka.
Oleh sebab itu, perilaku manipulatif seringkali terjadi pada toxic relationship atau hubungan yang tidak sehat. Kondisi ini tidak boleh dibarkan lantaran dapat memicu gangguan mental pada korban.
Bentuk perilaku manipulatif ini dapat bermancam-macam, mulai dari manipulasi psikologis, emosional, hingga fisik seseorang.
BACA JUGA:7 Ciri-ciri Hubungan Toxic yang Harus Diketahui, Salah Satunya Mengalami Kekerasan, Ini 6 Lainnya
Pasangan yang manipulatif dapat memiliki dampak buruk bagi korban, beberapa efek negatif dari perilaku manipulatif ini seperti yang dilansir dari laman hellosehat.com adalah sebagai berikut.
- depresi
- gangguan kecemasan
- mekanisme koping yang tidak sehat
- kehilangan kepercayaan terhadap orang lain
- berbohong dengan diri sendiri
BACA JUGA:Mengenal 5 Tanda Toxic Relationship, Jangan Biarkan Terjadi dalam Hubunganmu
Bukan hanya itu saja, perilaku manipulatif juga dapat membuat pola pikir korban berubah sesuai dengan keinginan pelaku.
Bahkan dalam kondisi yang parah, perilaku manipulatif ini bisa menyebabkan korban mengalami trauma untuk dapat kembali menjalin hubungan.
BACA JUGA:Kamu Wajib Tahu! Ini 5 Cara Mudah Atasi Trust Issue, Cukup Percaya pada Diri Sendiri