BENGKULU, BETVNEWS - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bengkulu Utara memastikan pemulangan jenazah Hendra Wijaya akan diupayakan oleh pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Sebab korban merupakan warga Desa Padang Sepan.
BACA JUGA:Meninggal di Malaysia, Pemulangan Jenazah TKI Asal Bengkulu Utara Terkendala Biaya
Keluarga almarhum Hendra Wijaya akhirnya bisa bernafas lega, sebab setelah mendapat kabar duka tersebut banyak masyarakat sekitar bertanya tentang pemulangan jenazah Hendra Wijaya yang ada di Malaysia.
Namun kekhawatiran tersebut sirna setelah pemerinah kabupaten Bengkulu Utara, melalui Disnakertrans siap memproses pemulangan jenazah ke rumah duka yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara.
BACA JUGA:TKI Asal Kampung Melayu Diduga Dapat Intimidasi, Keluarga Lapor ke Dinsos Kota Bengkulu
Kepastian pemulangan jenazah itu disampaikan oleh Kabid Penyiapan SDM dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Bengkulu Utara Marni Hartati, dikatakan Marni, Disnakertrans akan berkoordinasi bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan selanjutnya BP2MI berkomunikasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Malaysia untuk disambungkan ke pihak keluarga.
"Saat ini kami masih menunggu dan meminta laporan berkas dari pihak keluarga ataupun pemerintah desa setempat, sehingga dapat membantu pengurusan kepulangan jenazah tersebut," kata Marni, Senin 8 Juli 2024.
Selain itu berdasarkan pengecekan data di Disnakertrans tidak ada data rekomendasi untuk yang bersangkutan sebagai TKI di Malaysia.
BACA JUGA:Kala Istri Almarhum Kenang Sosok Suami, TKI Bengkulu Utara yang Meninggal di Malaysia
"Artinya ia berangkat di anggap ilegal, meskipun demikian sebagai tindak lanjut pihak disnakertrans Bengkulu Utara. Kami siap memfasilitasi dan melayani laporan dari pihak keluarga," sambung Marni.
Atas kejadian ini, Disnakertrans mengingatkan kepada masyarakat yang berminat untuk menjadi TKI harus melalui penyalur resmi agar tidak ada kendala jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
"Karena peristiwa ini juga menjadi catatan untuk masyarakat. Supaya masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri harus melalui jalur yang resmi. Sehingga terjadi musibah dalam kerja atau kecelakaan kerja perusahaan perekrut bisa bertanggung jawab," demikian Marni.
(Aap)