BENGKULU, BETVNEWS - Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Air Bengkulu saat ini dinilai sebagai aliran sungai dengan kerusakan terparah di Provinsi Bengkulu.
Kondisi inipun diyakini berdampak terhadap kelangsungan hidup masyarakat di sekitar sungai.
Kerusakan DAS dinilai menjadi salah faktor penyebab bencana banjir yang melanda Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Januari-Juni 2024, Produksi Padi di Kota Bengkulu Capai 1.553 Ton
Hal tersebut diungkapkan Ketua Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (FKPDAS) Provinsi Bengkulu, M. Fajrin Hidayat.
Ia menjelaskan khusus DAS Air Bengkulu, saat ini memang jadi perhatian utama karena mengalami tingkat kerusakan yang paling parah diantara DAS lain.
BACA JUGA:Sembuh dari Lumpuh, Kakek Asal Sumut Bayar Nazar Jalan Kaki Keliling Indonesia
"DAS yang bisa berdampak terhadap kelangsungan hidup masyarakat itu Das Bengkulu. Karena wajar ya, di bagian hilirnya itu kota bengkulu penduduknya banyak, yang berkepentingan terhadap air juga banyak. Manakala terjadi hujan maka banjir," kata Fajrin, Selasa 9 Juli 2024.
Kondisi tersebut sudah menjadi isu nasional. Yang mana das air Bengkulu tersebut akan dijadikan sebagai fokus penanganan tanpa melupakan DAS di daerah lain yang juga turut terancam.
Seperti halnya DAS Air Seluma, DAS Air Manna, maupun DAS Lemau.
BACA JUGA:Maling Merajalela, Booth Jualan Es di Pantai Panjang Dibobol Maling
"Yang menjadi prioritas itu DAS Bengkulu, bukan berarti menampilkan yang lain. Kita bergerak di DAS Bengkulu, DAS Manna, DAS Lemau sampai ke DAS Bengkenang. Tapi saat ini yang menjadi primadona isu itu DAS Bengkulu dan itu jadi fokus kita," tambahnya.
Dengan kondisi tersebut, dirinya turut menegaskan bahwa pihaknya menyatakan akan fokus terhadap pengelolaan daerah aliran sungai di Bengkulu, dengan tetap berkolaborasi dengan pihak terkait lainnya hingga ke tingkat desa.
BACA JUGA:Nasdem Beri Rekomendasi 5 Calon Kepala Daerah di Pilkada Bengkulu, Ini Daftarnya
Serta melakukan intervensi perbaikan, guna menghindari kerusakan daerah aliran sungai.