BENGKULU, BETVNEWS - Pengerukan kolam Pelabuhan Pulau Baai kembali diusulkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia.
Persoalan pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional II Bengkulu ini telah menjadi penghambat transportasi laut Provinsi Bengkulu, khususnya pada kapal besar yang mengangkut barang.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama General Manager (GM) PT Pelindo Regional II Bengkulu, Joko S untuk kedua kali menyampaikan persoalan ini Kemenhub.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Suprabudi menjelaskan bahwa secara teknis, usulan pengembangan Pelabuhan Pulau Baai ke Kementerian Perhubungan RI lebih kepada penanganan jalur masuk Pulau Baai yang hingga saat ini masih terkendala pendangkalan alur.
BACA JUGA:Banding Diterima, Penasehat Hukum Bandar Narkoba Kermin Tempuh Upaya Kasasi
"Untuk memasukkan kapal tongkang dan peti kemas minimal diperlukan kedalaman -8 meter laut dalam, sementara kedalaman arus saat ini berkisar pada -3 hingga -4 meter laut dalam," katanya.
BACA JUGA:Sengketa Dimenangkan Ahli Waris, Pemkot Wajib Kosongkan Lahan SDN 62 Kota Bengkulu
Selain itu, Bambang mengatakan, terkait pengusulan pengembangan Pelabuhan Kahyapu Enggano yang saat ini dalam kondisi rusak, perlu dilakukan perbaikan karena potensi logistik dari dan ke Enggano sangat diperlukan.
Kemudian Pelabuhan Linau yang saat ini dalam kondisi rusak berat juga perlu perbaikan karena potensi CPO dari Kabupaten Seluma dan Bengkulu Selatan masih tinggi serta potensi ekspor komoditas kopi yang melimpah.
BACA JUGA:Poros Baru Pilwakot Bengkulu: Dani Hamdani-Suimi Fales, Ini Parpol Pengusungnya
"Pak Gubernur memaparkan bahwa ini menjadi potensi besar bagi Bengkulu untuk menyumbang angka ekspor Indonesia. Ini juga akan mendongkrak geliat ekspor Bengkulu melalui pelabuhan, yang selama ini dilakukan melalui Provinsi Lampung," ujar Bambang.
BACA JUGA:Bento Berpeluang Dapat Dukungan Partai Golkar di Pilwakot Bengkulu Usai M Saleh Mundur
Gubernur Rohidin menambahkan bahwa utnuk usulan pengembangan pelabuhan penyangga Bengkulu, yaitu Pelabuhan Penyeberangan Kahyapu di Pulau Enggano dan Pelabuhan Linau di Kabupaten Kaur, serta pembangunan pelabuhan khusus pengangkutan batubara di Kabupaten Bengkulu Utara.
Hal ini dilakukan Gubernur Rohidin untuk mewujudkan Bengkulu sebagai pusat perekonomian baru Pesisir Barat Sumatera dengan Pelabuhan Pulau Baai sebagai pintu utama jalur ekspor-impor ke Samudera Hindia.