KPU

Pelabuhan Titan Wijaya Didorong Beroperasi untuk Kurangi Angkutan Batu Bara Lewat Jalur Darat

Pelabuhan Titan Wijaya Didorong Beroperasi untuk Kurangi Angkutan Batu Bara Lewat Jalur Darat

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mendorong agar Pelabuhan batu bara Titan Wijaya di Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, segera beroperasi kembali guna mengurangi volume angkutan batu bara lewat jalur darat.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS – Pemerintah Provinsi (Pemprov) BENGKULU mendorong agar Pelabuhan batu bara Titan Wijaya di Ketahun, Kabupaten BENGKULU Utara, segera beroperasi kembali guna mengurangi volume angkutan batu bara lewat jalur darat.

Hal ini disampaikan dalam rapat antara Pemprov Bengkulu dengan sejumlah perusahaan pertambangan yang beroperasi di Bengkulu Utara, seperti PT Titan Wijaya, PT Injatama, PT Bengkulu Energi, dan perusahaan lainnya, yang berlangsung pada Kamis, 14 November 2024.

BACA JUGA:30.872 Petugas Pilkada 2024 di Bengkulu Belum Terlindungi

Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, R.A. Denny, mengatakan bahwa hasil rapat tersebut menyarankan agar angkutan batu bara dialihkan ke jalur laut untuk mengurangi beban jalan darat yang semakin rusak akibat lalu lintas truk angkutan batu bara.

"Mereka menyampaikan bahwa saat ini terjadi peningkatan aktivitas di pelabuhan yang ada, sehingga kapal tongkang pengangkut batu bara tidak bisa beroperasi maksimal," ujar Denny.

BACA JUGA:Mantan Bupati dan 3 ASN Seluma Jalani Sidang Perdana Korupsi Tukar Guling Aset

Selain itu, Denny menambahkan bahwa Pemprov Bengkulu mendukung PT Titan Wijaya untuk segera mengurus izin pelabuhan agar dapat beroperasi secara legal.

"Kami mendukung penuh dan siap memfasilitasi pengurusan izin mereka ke kementerian," tegasnya.

BACA JUGA:Paslon Nomor Urut 1, DISUKA Maksimalkan Pendidikan Gratis di Kota Bengkulu

Denny juga menegaskan bahwa Gubernur Bengkulu melalui surat resmi sudah menekankan agar angkutan batu bara dialihkan melalui jalur laut melalui Pelabuhan Titan Wijaya yang terletak di Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara.

"Saat ini, ada sekitar 1.000 truk yang beroperasi setiap hari. Jika semua kendaraan ini tetap lewat jalur darat, dikhawatirkan akan terjadi kerusakan jalan yang lebih parah dan peningkatan risiko kecelakaan," jelasnya.

BACA JUGA:Polres Kaur Bongkar Penampungan Ilegal Benih Lobster, 2 Orang Diamankan

Sementara itu, perwakilan PT Titan Wijaya, Edwin Prianto, mengungkapkan bahwa pelabuhan yang ada saat ini hanya mampu mengakomodasi sekitar 40-45 persen dari kebutuhan pengangkutan batu bara. 

"Pengiriman melalui jalur laut memang lebih mahal dan membutuhkan waktu lebih lama, namun ini menjadi alternatif terbaik untuk mengurangi beban jalan darat," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: