BENGKULU, BETVNEWS - Air dari saluran drainase Padang Jati masih meluber dan menimbulkan bau tidak sedap, terlebih di musim kemarau ini.
Hal inipun ditenggarai karena limbah sisa di salah satu usaha restoran waralaba di kawasan Padang Jati yakni, Solaria.
Muhamad Iqbal, Kkabid Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi atau pemeriksaan akan permaslahan tersebut.
Ia menyimpulkan bahwa Solaria harus membangun sumur resapan untuk mengurangi debit air sisa limbah yang mengalir ke drainase umum.
"Setelah kita lakukan inspeksi didapatkan hasil pengolaha limbahnya belum maksimal. Setelah itu mereka berproses, menyeting ulang Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan mereka juga telah mengajukan design IPAL baru dan telah disetujui, Namun pihak Solaria wajib membuat sumur resapan untuk mengurangi debit air sisa limbah yang akan dialirkan ke drainase," ujar Muhamad Iqbal, Kamis 1 Agustus 2024.
BACA JUGA:Antrean Panjang BBM Jenis Pertalite dan Bio Solar di SPBU Bengkulu, Ini Kata Pertamina
Tambah Iqbal, DLH juga menemukan fakta adanya bagian siring drainase di Jalan Jati yang tersumbat sehingga menyebabkan air buangan limbah menjadi meluap dan meluber ke jalan raya.
"Kalau dari temuan kita saat kunjungan beberapa waktu yang lalu adalah adanya siring drainase yang tersumbat sehingga air limbah buangan meluap dan meluber ke jalan raya. Seyogyanya sumbatan tersebut dibongkar dan dibersihkan oleh OPD terkait," tambahnya.
BACA JUGA:Kepesertaan BPJS Kesehatan Jadi Syarat Wajib Pembuatan SKCK, Ini Penjelasan Polda Bengkulu
Lanjut Iqbal, mengenai tudingan bahwa bau busuk dari air drainase terbut disebabkan oleh sisa limbah buangan restoran, Iqbal menyatakan hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Bau tidak sedap ternyata bukan hanya semata-mata limbah dari restoran tersebut saja.
BACA JUGA:Angka Kemiskinan di Kota Bengkulu Turun 0,95 Persen Dibanding Tahun 2023
"Limbah-limbah yang menyebabkan bau tidak sedap tersebut ternyata juga berasal dari limbah rumah tangga dan usaha di sekitarnya. Akan tetapi, karena air limbah buangan dari Solaria paling banyak berkontribusi sebabkan bau tidak sedap maka fokus lebih diutamakn ke restoran Solaria," sambung Muhamad Iqbal.
Sementara itu, Arifah Penangung jawab Solaria menngatakan, bahwa setelah pihaknya diminta oleh DLH Lota Bengkulu untuk melakuakan peninjaun kembali sistem Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL), Solaria telah melaksanakan sesuai prosedur.