BENGKULU, BETVNEWS - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis Bio Solar dan Partelite di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU sejak beberapa minggu terkahir akhirnya mendapatkan respon dari Gubernur Rohidin Mersyah.
Menurut Rohidin, penyaluran kuota dari Pertamina ke SPBU harus sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan oleh BPH Migas.
"Kuota harus sesuai dengan alokasi kita," ujar Rohidin.
Sejumlah SPBU di Bengkulu kerap terjadi kekosongan BBM Subsidi jenis Bio Solar dan Partelite.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
BACA JUGA:Kodim 0425 Seluma Turun Tangan Atasi Krisis Air Bersih di Desa Cawang
Dikatakan Rohidin, BBM Subsidi yang disalurkan oleh SPBU harus tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kemudian stok kuota untuk Bengkulu tidak berkurang bahkan bertambah, tetapi memang ada sedikit hambatan.
"Penyaluran dari SPBU memang harus kepada yang berhak. Karena ini sering terjadi, padahal kuota Bengkulu secara keseluruhan tidak ada pengurangan, bahkan ada peningkatan. Tetapi dimana ini ada hambatan masih kita cari tahu," ucapnya.
BACA JUGA:Pencurian Uang di Gedung Kemensos Bengkulu Terungkap, Pelaku Ternyata Satpam Kantor
Ditambah Rohidin, dirinya telah menugaskan dinas terkait untuk melakukan monitor kondisi di lapangan agar mengetahui penyebab pasti.
"Kemarin saya minta dengan Pak Asisten agar sering-sering monitor ke SPPU seperti pasar murah, apa kendalanya kembali mengular," sampainya.
BACA JUGA:Pj Walikota Minta Mahasiswa Eksplorasi Potensi Pertanian di Kota Bengkulu
Untuk diketahui, kelangkaan BBM di sejumlah SPBU di Bengkulu sejak beberapa minggu terakhir disebabkan adanya pengurangan kuota dari Pertamina.
Hal ini terungkap setelah Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu melakukan pengecekan ke sejumlah SPBU se-Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Kapolres Kaur Sambangi KPU, Pastikan Tahapan Pilkada 2024 Aman dan Kondusif