BENGKULU, BETVNEWS - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Partelite dan Bio Solar sejak beberapa minggu terakhir ini mendapatkan sorotan dari DPRD Provinsi Bengkulu.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales, menyatakan keprihatinannya terhadap masalah ini dan mengecam kurangnya respon dari pihak Pertamina.
Menurut Suimi Fales, kelangkaan BBM telah menyebabkan gangguan signifikan dalam aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat.
BACA JUGA:Matangkan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Bengkulu Ikuti Rapat Koordinasi Lintas Sektoral
"Kami sudah menerima banyak keluhan dari warga dan pelaku usaha yang terganggu akibat sulitnya mendapatkan BBM. Hal ini berdampak pada harga barang yang melambung tinggi dan aktivitas sehari-hari masyarakat," kata Suimi Fales, Kamis 8 Agustus 2024.
Ia menambahkan, bahwa DPRD Provinsi Bengkulu meminta Pertamina untuk transparan soal penyebab kelangkaan BBM sejak seminggu terakhir di Bengkulu.
BACA JUGA:Pengukuhan Masa Jabatan Kades dan BPD Kepahiang Dilaksanakan Setelah HUT RI
"Jika memang kuota itu sudah menipis sampaikan saja, jangan membuat masyarakat kebingungan dengan kelangkaan BBM. Sementara Pertamina tetap ngotot menyampaikan BBM aman," ujarnya.
Selain itu, Suimi Fales meminta Pemerintah Provinsi Bengkulu memanggil pihak Pertamina untuk memastikan apa yang menjadi penyebab kelangkaan dan apa langkah penyelesaian ke depan.
BACA JUGA:KPU Kaur Gelar Sosialisasi PKPU No 8 Tahun 2024 Tentang Pencalonan Pilkada
"Pemerintah daerah secepatnya panggil pihak Pertamina apa penyebabnya BBM langka di Bengkulu," tuturnya.
Suimi Fales menegaskan pentingnya transparansi dan komunikasi yang lebih baik antara Pertamina dan pemerintah daerah.
"Kami akan terus memantau perkembangan dan memberikan dukungan untuk mengatasi permasalahan kelangkaan BBM yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut," sampainya.
BACA JUGA:KPU Lebong Serahkan Dokumen Pelantikan dan Sumpah Janji DPRD Lebong Terpilih 2024-2029
Untuk diketahui, kelangkaan BBM jenis Pertalite dan Bio Solar di Bengkulu sejak beberapa minggu terkahir membuat masyarakat mengeluh.