Batuk paroksismal merupakan gejala dari batuk rejan yang merupakan infeksi bakteri dimana penderitanya mengalami batuk hebat.
Batuk ini berbahaya dan dapat menyebabkan seluruh oksigen di dalam paru-paru menghilang sehingga menyebabkan mengi saat pengidapnya bernapas.
Biasanya kondisi kesehatan yang ditandai dengan batuk ini adalah asma, PPOK, pneumonia, TBC, atau kondisi lain seperti tersedak.
BACA JUGA:Ide Menu Masakan Sehari-hari, Cobain Semur Tahu Telur Kaya Protein Ini
BACA JUGA:Bank Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Jadwal Pendaftarannya
4. Batuk Croup
Selain batuk paroksismal, ada pula batuk corup yang merupakan jenis batuk yang kerap dialami oleh anak-anak berusia di bawah 5 tahun karena infeksi virus.
Biasanya kondisi ini menyebabkan iritasi dan juga pembengkakan pada saluran napas bagian atas sehingga menyebabkan anak kesulitan untuk bernapas.
Batuk yang terjadi akan menyerupai gonggongan anjing lantaran pembengkakan yang terjadi menyebabkan suara serah dan napas menjadi melengking.
Jika terjadi dalam kasus yang parah, batuk ini dapat menyebabkan pengidapnya menjadi pucat dan juga kebiruan.
BACA JUGA:Cobain Bikin Camilan Pisang Kepok Goreng Enak Ini, Cek Resep Lainnya di Sini
BACA JUGA:Besok! Turnamen Mobile Legend Terbesar Tingkat SMA Sederajat di Mega Mall Bengkulu
5. Batuk Rejan
Kondisi berikutnya adalah batuk rejan yang merupakan jenis batuk yang dikenal juga dengan istilah pertusis yang terjadi akibat infeksi bakteri.
Jenis batuk yang satu ini rendan dialami oleh anak yang belum memperoleh vaksinasi dan biasanya ditandai dengan pilek atau flu yang dimulai dari intensitas ringan hingga parah.
Biasanya pengidap penyakit ini dapat menularkan penyakit yang sama pada orang lain 2 minggu setelah terinfeksi.