Tempo Sehari, 3 Peristiwa Kebakaran Lahan Terjadi di Kota Bengkulu

Selasa 03-09-2024,09:18 WIB
Reporter : Muhammad Angga
Editor : Wizon Paidi

BENGKULU, BETVNEWS - Si jago merah kembali mengamuk. Dalam tempo 1 hari ini, Senin 2 September 2024, terjadi 3 kebakaran lahan di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. 

Yakni di Kawasan Jalan Air Sebakul kelurahan Sukarami, Jalan Citanduy kelurahan muara 2 tepatnya di kawasan Lapangan Golf yang terjadi secara bersamaan sekira pada pukul 15.33 WIB.

BACA JUGA:Deflasi di Bengkulu Sebesar 0,18 Persen pada Bulan Agustus, Ini Tiga Penyumbang Utama

Terakhir terjadi Jalan Budi Utomo kelurahan Beringin Raya, tepatnya di simpang 3 Kualo yang terjadi pada pukul 19.27 WIB.

Beruntung dengan kesigapan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bengkulu, relawan Damkar (redkar) serta laporan masyarakat kebakaran tersebut bisa ditangani dengan cepat dan tidak menimbulkan korban jiwa. 

BACA JUGA:Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2024-2029 Tunggu Keputusan DPP Golkar, 4 Nama Diusulkan

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bengkulu, Yuliansyah mengatakan, untuk kebakaran sendiri belum bisa dipastikan penyebabnya.

Namun kemungkinan warga sekitar membakar sampah di sekitar lahan gambut sehingga angin yang kencang membuat sampah yang terbakar kemudian merambat ke dedaunan kering. 

BACA JUGA:Strategi Paslon DISUKA Gaet Investor ke Kota Bengkulu: Transformasi Perizinan dan Berantas Pungli

"Untuk kebakaran sendiri belum bisa dipastikan apakah dibakar sengaja, kalau di lapangan golf kemungkinan ada yang bakar karena sempat lihat ada warga yang membawa parit, sekarang entah kemana orangnya. Kalau yang di simpang kualo itu kemungkinan karena ada yang membakar sampah, karena disana juga banyak tumpukan sampah di samping jalan," terang Kadis. 

BACA JUGA:Pimpin Upacara HUT Kejaksaan, Kajati Bengkulu Sampaikan Amanat Jaksa Agung RI

Untuk kesekian kalinya, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak membakar sampah di tengah musim kemarau ini, karena dapat mencemari udara dan resiko kebakaran yang tidak dapat dibendung. 

"Ingat! Dampak dari kebakaran hutan dan lahan asap yang kita hirup sudah tidak segar, dan bisa menjadi penyakit, " tegas Yuliansyah. 

(Angga) 

Kategori :