BENGKULU, BETVNEWS - Usaha ayam goreng yang berawal dari dapur rumahan kini berkembang pesat, dengan omzet mencapai antara Rp10 hingga Rp15 juta rupiah per bulan.
Mengutamakan kualitas rasa dan bahan premium, bisnis ini sukses menarik minat pelanggan hingga ke luar Bengkulu.
BACA JUGA:Bank Sampah Kreatif Berseri di Kota Bengkulu: Ubah Sampah Jadi Barang Bernilai Ekonomi
"Kami terinspirasi dari popularitas ayam goreng Richeese Factory dan memutuskan untuk memulai usaha kuliner yang kami beri nama Love Cooking Bengkulu," ujar Meilinda Purnama Sari Harahap, salah satu pemilik, pada sabtu, 28 september 2024
BACA JUGA:Masyarakat Adat Tanah Serawai Dukung Erwin dan Jonaidi di Pilkada Seluma 2024
Awalnya, usaha ini hanya untuk konsumsi pribadi, tetapi setelah membagikan kepada keluarga dan memposting foto di Instagram, teman-teman mulai tertarik untuk mencicipi.
Dari situ, mereka memulai sistem open PO (Pre-Order) dengan penjualan awal 13 hingga 20 ekor ayam per minggu.
BACA JUGA:Pelantikan Caleg Terpilih Eks Narapidana di DPRD Kota Bengkulu Tuai Protes
"Karena proses produksi dilakukan berdua, pesanan hanya bisa dipenuhi 2-3 kali seminggu," tambah Meilinda.
Seiring berjalannya waktu, permintaan semakin meningkat, hingga mereka fokus pada produk ayam goreng satu ekor dengan berbagai varian rasa, seperti ayam goreng original, pedas ekstra, Korean spicy, ayam bakar, dan ayam goreng rempah.
BACA JUGA:Pakar Politik UNIB: Kampanye Pilkada Bengkulu 2024 Akan Diwarnai Perang Data
Saat ini, Love Cooking Bengkulu bisa menjual hingga 30 ekor ayam per hari, bahkan mencapai 50 ekor saat akhir pekan.
Awalnya, mereka hanya melayani pelanggan di dalam kota Bengkulu, tetapi sekarang pesanan juga datang dari luar daerah melalui jasa pengiriman travel atau jastip (jasa titip).
BACA JUGA:Pelaksana Tugas Kepala Bapenda Provinsi Bengkulu Dijabat Yudi Karsa
"Keunggulan produk ayam kami terletak pada penggunaan bahan-bahan premium dan bumbu yang sudah diuji coba sebelum dijual," jelas Meilinda.