KPU Sebut Paslon Dilarang Serang Personal Saat Debat Pilwakot, Fokus Adu Gagasan

Kamis 17-10-2024,14:47 WIB
Reporter : Robi Jalu
Editor : Wizon Paidi

BENGKULU, BETVNEWS - Anggota Komisoner KPU Kota Bengkulu, Anggi Stephensent mengatakan bahwa para paslon walikota Bengkulu tidak boleh menyerang personal atau Ad Hominem dalam debat Pilwakot Bengkulu 2024.

Dalam perdebatan, pengertian ad hominem adalah upaya menyerang lawan debat dengan mengabaikan substansi pendapat dari pihak lawan debat tersebut. Serangan yang dilakukan justru mengarah pada karakter pribadi dari lawan debat itu sendiri.

BACA JUGA:Ditinggal Cuci Motor, Rumah Warga Padang Batu Seluma Ludes Terbakar

Para paslon Walikota Bengkulu hanya boleh saling beradu gagasan, visi-misi, dan program kerja.

"Dalam sesi debat nanti, setiap pasangan calon tidak boleh menyerang secara pribadi. Tidak boleh juga saling menjatuhkan," kata Anggi Stephensent, Kamis 17 Oktober 2024.

BACA JUGA:Nelayan Terdampak Ombak Besar Diminta Laporkan Kerusakan Kapal ke DKP Kota Bengkulu

Ia menyebut, debat Pilwakot merupakan kampanye terbuka sehingga memang masyarakat dapat menilai seberapa tajam visi, misi dan program kerja masing-masing paslon. 

"Kalaupun ada pertanyaan antar paslon, pertanyaan yang diangkat itu adalah bagaimana program program kerjanya bukan untuk saling menjatuhkan pribadi, tapi selebihnya dimekanisme nanti akan ada seorang moderator yang memandu jalannya debat," jelasnya. 

BACA JUGA:Kejari Kaur Tetapkan 2 Tersangka Baru Korupsi Pembangunan Pasar Inpres

Tambah Anggi, KPU Kota Bengkulu berharap saat debat nanti akan berlangsung kondusif dan aman serta tidak ada gesekan antar pendukung paslon Walikota.

Sebab pihaknya telah memutuskan simpatisan ataupun pendukung kelima  paslon Walikota dan Wakil Walikota diperbolehkan menghadiri acara debat yang akan digelar tiga kali pada tanggal 16 Oktober, 8 November, dan 16 November 2024 di Kota Bengkulu. 

BACA JUGA:Mengejutkan! Mantan Ketua DPRD Kota Bengkulu Fraksi PAN Orasi Menangkan Rohidin-Meriani

"Sehingga bila ada pertanyaan yang tidak sesuai dengan subtansi debat seperti menyerang pribadi, membawa isu SARA, dan bentuk kampanye negatif lainnya maka dikhawatirkan bisa menimbulkan konflik saat debat berlangsung," tambahnya.

Sementara itu, tiga tema debat yang menjadi fokus utama dalam tiga sesi debat nantinya.

BACA JUGA:Jukir Pasar Panorama Ditikam Sajam Karena Lapak Jualan

Kategori :