Pada pria, tingginya kadar dihidrotestosteron (DHT), yang merupakan turunan dari testosteron, dapat menyebabkan kerontokan rambut dimana proses ini dikenal sebagai androgenetic alopecia.
Sementara pada wanita, perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan, menopause, atau kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat menyebabkan kerontokan.
Selain itu, penggunaan kontrasepsi hormonal juga dapat memengaruhi kesehatan rambut.
Oleh sebab itu, memahami siklus hormonal dan bagaimana hal itu memengaruhi rambut bisa menjadi langkah penting dalam perawatan rambut.
BACA JUGA:Distan Seluma Tunggu Laporan Dampak Bencana Banjir di Sektor Pertanian
BACA JUGA:Ketua DPD PAN Bengkulu Tengah Dukung Rohidin-Meriani di Pilgub Bengkulu 2024
3. Stres
--(Sumber : iStockPhoto)
Stres baik yang bersifat emosional maupun fisik dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan rambut termasuk menjadi penyebab kebotakan.
Pasalnya dalam kondisi stres, tubuh dapat merespons dengan mengalihkan fokus dari pertumbuhan rambut, menyebabkan rambut memasuki fase istirahat lebih awal yang dikenal sebagai telogen effluvium.
Stres kronis bahkan dapat menyebabkan kerontokan rambut yang lebih parah dan berlangsung lama.
Kamu bisa mengelola stres melalui meditasi, yoga, atau olahraga teratur untuk membantu mencegah kerontokan lebih lanjut dan mendukung pertumbuhan rambut yang lebih sehat.
BACA JUGA:Nikah Massal dan Bulan Madu Gratis bagi Warga Kota Bengkulu, Pendaftaran Masih Dibuka
4. Nutrisi yang buruk
Kekurangan nutrisi tertentu dapat menjadi faktor penyebab kerontokan rambut lantaran nutrisi seperti vitamin D, vitamin B12, zat besi, dan protein sangat penting untuk menjaga kesehatan rambut.