BENGKULU, BETVNEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu terus berupaya menertibkan gelandangan dan pengemis (gepeng) yang sering terlihat di berbagai titik di kota.
Meskipun telah dilakukan berbagai tindakan, masalah ini tampaknya masih menjadi tantangan besar di lapangan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Bengkulu, Yurizal, menjelaskan bahwa para gepeng sudah sering ditertibkan dan dibawa ke Dinas Sosial untuk diberikan pembinaan.
"Namun, banyak dari mereka yang kembali ke jalan, meskipun sebagian sudah disalurkan ke dunia usaha dan mendapatkan pekerjaan," kata Yurizal, Rabu 23 oktober 2024.
BACA JUGA:Jelang Debat Publik Perdana Pilwakot Bengkulu, Siapakah yang Akan Menangkan Hati Rakyat?
BACA JUGA:Digelar 26 Oktober, Debat Perdana Pilwakot Bengkulu Disiarkan Langsung BETV
Yurizal menambahkan bahwa masalah utama terletak di lampu-lampu merah.
Meskipun sudah ada larangan, namun masih banyak masyarakat yang memberikan uang kepada para gepeng.
Hal ini justru memperparah situasi karena semakin banyak gepeng yang datang, bahkan mengajak orang lain untuk bergabung.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan sedekah di jalan, terutama di lampu merah.
BACA JUGA:Genjot PAD, Bapenda Kota Bengkulu Pasang 150 Tapping Box di Hotel hingga Tempat Hiburan
BACA JUGA:Diduga Korsleting Listrik, Satu Unit Mobil Terbakar di Simpang Tiga Pagar Gasing Seluma
"Saya berharap masyarakat bersedekah di tempat yang lebih tepat agar tidak menambah jumlah gepeng di Kota Bengkulu," jelas Yurizal.
Jika masyarakat terus memberikan uang, jumlah gepeng diperkirakan akan semakin meningkat, meskipun upaya penertiban terus dilakukan.
Pemerintah Kota Bengkulu berharap masyarakat dapat berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah ini dengan lebih bijak.