BENGKULU, BETVNEWS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seluma mencatat dari awal Januari hingga akhir September kemarin, ada 285 warga Seluma terkena gigitan hewan penular rabies (HPR).
Masda Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular (P2P) mengatakan, dari 285 orang yang terkena gigitan hewan pembawa virus rabies, mayoritas digigit anjing dengan total lebih di angka 151.
BACA JUGA:Paslon Nomor Urut 3 Unjuk Kedekatan dengan Lingkaran Pimpinan di Pemerintah Pusat
285 orang tersebut setelah terkena gigitan langsung diberi pengobatan vaksin anti rabies.
Hal tersebut dilakukan guna mencegah penularan virus tersebut.
"Sudah 285 orang yang terkena gigitan hewan penular rabies, paling banyak gigitan anjing. Semuanya sudah kita beri pengobatan berupa vaksin anti rabies," kata Masda, Kabid P2P Dinkes Seluma, Minggu 27 Oktober 2024.
Kasus gigitan HPR tahun 2024 ini terbilang cukup tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu, dimana hanya 276 kasus gigitan HPR hingga akhir tahun 2023 kemarin.
"Cukup tinggi dibandingkan tahun lalu, karena hingga akhir tahun 2023 kemarin gigitan rabies hanya 276 kasus gigitan," ujarnya.
BACA JUGA:Sama-sama Superfood, Ini 5 Perbedaan Daun Katuk dan Daun Kelor
Menurutnya, walaupun yang menggigit hewan peliharaan, tak menutup kemungkinan hewan tersebut bisa terkena rabies.
"Semuanya sudah kita beri pengobatan berupa vaksin anti rabies," singkatnya.
BACA JUGA:Debat Perdana Pilwakot Bengkulu, DISUKA Soroti Klaim Program BPJS Gratis
Sementara wilayah dengan kasus gigitan tertinggi berada di wilayah puskesmas Semidang Alas, Semidang Alas Maras (SAM), dan Kecamatan Lubuk Sandi.
Diketahui, virus rabies yang dibawa hewan bertaring sangat berbahaya dan penularannya ketika menggigit hewan lain atau manusia sangat cepat, bahkan dapat menyebabkan kematian.