Sinar UVB ini hanya menembus lapisan luar kulit (epidermis) dan sering kali menjadi penyebab sunburn atau kulit terbakar.
Selain itu, UVB juga berperan dalam pembentukan vitamin D yang bermanfaat bagi kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.
Meski demikian, paparan berlebihan terhadap sinar UVB dapat meningkatkan risiko kanker kulit, termasuk melanoma, yang merupakan bentuk kanker kulit paling mematikan.
Kanker ini sering kali terjadi akibat kerusakan DNA pada sel-sel kulit akibat sinar UVB.
Oleh karena itu, penting untuk melindungi diri dari paparan sinar UVB dengan menggunakan tabir surya dan pakaian pelindung saat beraktivitas di luar ruangan.
BACA JUGA:DISUKA Akan Gagas Wisata Bengkulu Go Internasional
BACA JUGA:Kajati Bengkulu Hadiri Kegiatan Makan Siang Bergizi di SDN 89 Bengkulu
3. UVC: Sinar UV yang Paling Berbahaya, Namun Terhalang Atmosfer
--(Sumber : iStockPhoto)
UVC adalah jenis sinar UV yang paling berbahaya dengan panjang gelombang antara 100 hingga 280 nanometer.
UVC ini memiliki energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan UVA dan UVB sehingga berpotensi merusak jaringan kulit dan mata.
Namun kamu tidak perlu khawatir lantaran hampir seluruh sinar UVC diserap oleh lapisan ozon dan atmosfer bumi sehingga hanya sedikit yang mencapai permukaan.
UVC sendiri dapat dihasilkan oleh beberapa sumber buatan, seperti lampu germisida yang digunakan untuk desinfeksi.
Paparan sinar UVC dari sumber buatan ini dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang serius, termasuk fotokeratitis.
Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian ekstra saat menggunakan alat yang menghasilkan sinar UVC dan menjaga jarak aman dari paparan langsung.
BACA JUGA:Kasus Begal Payudara yang Melibatkan Oknum PPPK di Seluma Naik Ke Penyidikan