Generasi Muda Enggan Menjadi Penutur Bahasa Daerah Karena Dianggap Kurang Gaul

Senin 11-11-2024,19:49 WIB
Reporter : (**)
Editor : Wizon Paidi

Penelitian yang dilakukan oleh Ismiyati (2020) mengungkapkan bahwa Bahasa Melayu Bengkulu berperan penting dalam kehidupan masyarakat pesisir. 

"Bahasa Melayu Bengkulu memiliki pengaruh dari Melayu Sumatera, namun tetap mempertahankan keunikan lokal," tulis Ismiyati. Bahasa ini juga digunakan dalam berbagai acara adat dan tradisi, menjadikannya bagian penting dalam kehidupan budaya masyarakat Bengkulu. 

BACA JUGA:Distan Seluma Segera Salurkan Bantuan 80 Ton Benih Padi dari Kementan RI

3. Bahasa Serawai: Identitas Khas Bengkulu Selatan 

Bahasa Serawai adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Serawai di Bengkulu Selatan. Bahasa ini memiliki beberapa kesamaan dengan bahasa di Sumatra bagian selatan, tetapi juga memiliki kekhasan tersendiri. 

Menurut penelitian dari Hakim dkk. (2019), "Bahasa Serawai memiliki karakteristik bunyi dan kosakata yang unik yang membedakannya dari bahasa-bahasa lain di Sumatra."

Bahasa Serawai masih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan dalam berbagai kegiatan budaya di Bengkulu Selatan. 

BACA JUGA:Miliki Kedekatan Emosional, IKJK Kota Bengkulu Kompak Dukung Paslon DISUKA di Pilwakot 2024

4. Bahasa Lembak: Bahasa Suku Lembak di Bengkulu Utara 

Bahasa Lembak adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Lembak di Bengkulu Utara dan sebagian wilayah Kota Bengkulu. Bahasa ini memiliki perbedaan dalam tata bahasa dan kosakata yang membuatnya berbeda dari bahasa-bahasa lain di Bengkulu. 

Menurut Adriana (2021), "Bahasa Lembak memiliki struktur tata bahasa yang kompleks, terutama dalam pola gramatikalnya." Bahasa ini digunakan dalam berbagai acara adat dan kegiatan sehari-hari, menjadikannya sebagai salah satu identitas budaya di wilayah ini. 

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Umumkan 61 Sanggahan Pelamar PPPK Gelombang I Diakomodir

5. Bahasa Enggano: Bahasa Langka dari Pulau Enggano 

Bahasa Enggano adalah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat asli Pulau Enggano, sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah barat Bengkulu. 

Bahasa ini termasuk bahasa yang terancam punah karena jumlah penuturnya yang sangat sedikit. Soewandi (2017) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa "Bahasa Enggano memiliki struktur morfologis yang unik, berbeda dengan bahasa-bahasa lain di Sumatra." 

Bahasa ini menunjukkan kekayaan bahasa yang sangat unik dan langka di Bengkulu, sehingga perlu dilestarikan agar tidak punah. 

Kategori :