--(Sumber : iStockPhoto)
Refluks asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, yang bisa mengiritasi diafragma dan memicu cegukan berkepanjangan.
Cegukan akibat GERD ini sering kali disertai dengan gejala lain seperti rasa terbakar di dada (heartburn) dan sensasi asam di mulut.
Jika kamu mengalami kondisi ini, penting untuk mengatur pola makan dan menghindari makanan yang memicu asam lambung bisa membantu meredakan cegukan yang disebabkan oleh GERD.
BACA JUGA:Realisasi Pupuk Subsidi di Bengkulu pada Oktober Capai 44.016 Ton, Berikut Rinciannya
BACA JUGA:Menteri Kesehatan Alokasikan Rp200 Miliar untuk Pengadaan Alkes di Faskes Bengkulu
2. Stroke atau Gangguan pada Otak
Cegukan yang berkepanjangan juga bisa menjadi tanda adanya gangguan pada otak, seperti stroke atau tumor otak.
Kondisi ini terjadi karena area otak yang mengatur fungsi diafragma terganggu sehingga kontraksi tidak terkontrol dan menyebabkan cegukan.
Pada kasus seperti ini, cegukan sering kali disertai dengan gejala lain seperti sakit kepala, pusing, atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh.
Oleh sebab itu, jika kamu mengalami cegukan yang berlangsung lama dan disertai gejala-gejala tersebut, segera konsultasi dengan tenaga medis untuk diagnosis yang tepat.
BACA JUGA:Mantan Pejabat Bengkulu Sebut Rohidin Pemimpin yang Punya Rekam Jejak Birokrasi Cekatan dan Tersusun
BACA JUGA:Momen Nobar Indonesia Vs Jepang, Penonton: Jangan Sedih Timnas Kalah, Nanti Romer Pasti Menang
3. Gangguan pada Saraf Vagus dan Frenikus
--(Sumber : yesdok.com)
Saraf vagus dan frenikus berperan penting dalam mengontrol diafragma sehingga jika saraf ini terganggu akibat infeksi, peradangan, atau tekanan dari organ sekitar, cegukan bisa terjadi secara terus-menerus.