Gangguan ini bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti pembesaran kelenjar tiroid atau adanya tumor yang menekan saraf.
Oleh sebab itu, penggunaan obat tertentu atau terapi saraf bisa membantu mengatasi cegukan yang disebabkan oleh gangguan saraf.
BACA JUGA:Paslon Nomor Urut 1 Dani Hamdani-Sukatno Komitmen Beri Insentif ke Pembimbing Agama
BACA JUGA:Program Ekspor Shopee Buka Peluang Baru untuk Brand Lokal & UMKM di Kampanye 11.11 Big Sale
4. Penyakit Paru-Paru
Kondisi paru-paru seperti pneumonia, bronkitis, atau pleuritis (radang selaput paru) juga dapat menyebabkan cegukan yang berulang.
Infeksi atau peradangan pada paru-paru ini dapat mengiritasi diafragma dan menyebabkan kontraksi yang tidak terkendali.
Sebagai catatan, cegukan yang terjadi akibat penyakit paru-paru ini sering kali disertai dengan gejala seperti batuk, sesak napas, atau nyeri dada.
Untuk mengatasi cegukan ini, maka kamu perlu melakukan penanganan yang tepat terhadap penyakit paru-paru yang mungkin kamu alami.
BACA JUGA:Buah Kedondong Punya 8 Fakta Menarik, Tidak Hanya Kaya Vitamin C
BACA JUGA:Buah Kedondong Baik bagi Kesehatan Tubuh, Cek Manfaat Lainnya di Sini
5. Penyakit Ginjal Kronis
--(Sumber : iStockPhoto)
Pada pasien dengan penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal, kadar racun dalam tubuh yang menumpuk dapat mempengaruhi saraf dan menyebabkan cegukan berkepanjangan.
Kondisi ini sering kali disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, dan tubuh yang lemah.
Terapi cuci darah atau hemodialisis yang rutin dapat membantu mengurangi cegukan pada pasien dengan penyakit ginjal kronis.