Banjir Rendam Perumahan Prima Indah, Warga Harap Solusi dari Pemkot Bengkulu

Selasa 03-12-2024,16:58 WIB
Reporter : Robi Jalu
Editor : Ria Sofyan

BENGKULU, BETVNEWS - Banjir yang melanda Perumahan Prima Indah di Jalan Merawan, RT 30/RW 08, Kelurahan Sawah Lebar, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu, hingga Selasa 3 Desember 2024, masih belum sepenuhnya surut.

Air yang menggenangi bagian teras hingga halaman rumah warga memiliki kedalaman hingga mata kaki orang dewasa.

Dari pantauan di lokasi, sebagian rumah tampak ditinggalkan penghuninya yang memilih mengungsi.

Beberapa rumah terlihat kosong dan tidak berpenghuni.

BACA JUGA:Polres Seluma Turunkan 160 Personel untuk Awasi Pelaksanaan Pleno Rekapitulasi Suara

BACA JUGA:Tes Kompetensi Calon PPPK Kemenag Bengkulu Dimulai, Diikuti 1.180 Peserta

Warga yang tetap bertahan belum dapat membersihkan lantai rumah mereka karena debit air yang belum turun.

Barang-barang di rumah warga sebagian besar masih diletakkan di tempat yang lebih tinggi untuk mengantisipasi kerusakan lebih lanjut.

Zainuddin, salah satu warga terdampak, mengungkapkan bahwa dirinya belum bisa melakukan pembersihan karena air masih menggenang.

"Kami belum dapat membersihkan genangan, karena air belum surut. Malam hingga pagi tadi hujan lagi, jadi beberapa barang seperti sofa dan kasur tidak kami keluarkan. Kami khawatir kalau banjir datang lagi, akan repot mengemasi barang-barang lagi," kata Zainuddin.

BACA JUGA:Realisasi Penyaluran DD se-Provinsi Bengkulu Mendekati 100 Persen, Berikut Progres Penyaluran 7 Kabupaten

BACA JUGA:Ini 4 Resep Masakan Olahan Andaliman yang Menggoyang Lidah, Rasakan Sensasi Uniknya!

Warga mengeluhkan kondisi ini dan berharap adanya perhatian dari Pemerintah Kota Bengkulu untuk menangani masalah banjir yang kerap melanda wilayah mereka.

Zainuddin menyoroti posisi perumahan mereka yang berdekatan dengan Sungai Semarang sebagai salah satu penyebab banjir.

"Kami harap pemerintah bisa membantu kami untuk mengatasi banjir ini. Perumahan kami bergandengan langsung dengan Sungai Semarang, jadi kami sangat membutuhkan solusi yang konkret," lanjutnya.

Kategori :