Pelayaran ke Pulau Enggano Tertunda Akibat Cuaca Ekstrem: Kebutuhan BBM Habis hingga Hasil Pertanian Rusak

Rabu 11-12-2024,13:52 WIB
Reporter : Ilham Juliandi
Editor : Wizon Paidi

BENGKULU, BETVNEWS – Cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi menyebabkan pelayaran kapal ke Pulau Enggano tertunda hampir dua pekan. Hal ini berdampak pada kehabisan pasokan BBM dan rusaknya hasil panen petani.

Kapal KMP Pulo Tello yang biasa berlayar dari Kota Bengkulu ke Enggano telah menunda keberangkatannya tiga kali, yaitu pada tanggal 3, 6, dan 10 Desember, akibat cuaca yang tidak kunjung membaik.

BACA JUGA:Kejari Kepahiang Juga Gledah Rumah Bendahara Setwan Terkait Dugaan Korupsi

Camat Enggano, Susanto, mengatakan bahwa kapal terakhir yang berangkat dari Pulau Enggano pada 30 November membawa logistik untuk Pilkada. Akibatnya, kebutuhan masyarakat, seperti sembako, semakin menipis dan pasokan BBM habis.

"Kondisi saat ini, stok BBM jenis pertalite di SPBU sudah habis, sementara jenis Bio Solar masih tersedia," kata Susanto saat dihubungi pada Rabu, 11 Desember 2024.

BACA JUGA:Tuntut Hak TPP Belum Dibayarkan, Pejabat Pemkab Lebonmg Cuek dengan Aksi Demo Ratusan ASN

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pasokan BBM untuk kebutuhan listrik di PLTD masih tersedia karena stoknya dipasok setiap tiga bulan.

"BBM untuk kebutuhan listrik masih ada karena dipasok setiap tiga bulan," ujarnya.

BACA JUGA:Pj. Walikota Nelson Firdaus Harumkan Nama Pagar Alam di Ajang ADWI 2024

Susanto juga mengungkapkan bahwa dampak lainnya adalah mulai menipisnya stok sembako di warung-warung, seperti bumbu-bumbu, daging, dan telur. Namun, untuk jenis sayuran, stok masih cukup banyak karena sebagian besar ditanam oleh masyarakat setempat.

"Stok sembako di warung-warung mulai menipis, sementara sayuran masih banyak karena ditanam oleh warga Enggano," terangnya.

BACA JUGA:Peringati Hakordia 2024, Kajati Bengkulu Ajak Seluruh Pihak Perangi Korupsi

Selain itu, dampak lain yang dirasakan adalah kerugian petani akibat rusaknya hasil pertanian, seperti pisang dan jengkol, yang gagal diangkut ke luar Pulau Enggano.

"Semua desa di Enggano menghasilkan pisang dan jengkol, tetapi akibat cuaca buruk dan kapal yang tidak bisa berlayar, banyak hasil pertanian yang rusak," ujarnya.

BACA JUGA:Kejati Bengkulu Gelar SKD Non CAT Hari Kedua CASN Kejaksaan RI 2024 Wilayah Bengkulu

Kategori :