--(Sumber : iStockPhoto)
Material tembok yang tidak tahan air, seperti kayu atau plester, juga memungkinkan tembok untuk lebih mudah menyerap kelembapan dibandingkan material lainnya.
Jika jenis material ini tidak dilapisi dengan cat anti-jamur atau pelapis tahan air, maka tembok menjadi rentan terhadap pertumbuhan jamur.
Untuk mencegah hal ini, pastikan tembok dilapisi dengan bahan pelindung yang sesuai, terutama di area yang rawan terkena air seperti kamar mandi dan dapur.
BACA JUGA:Drainase Hancur, Rumah Warga Desa Kembang Seri Terancam Terendam Banjir
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Pasang Larangan Berjualan di Badan Jalan, Trotoar dan Lahan Parkir KZ Abidin
6. Pencahayaan yang Kurang
Jamur juga cenderung tumbuh di area yang gelap dan minim cahaya sehingga ruangan tanpa pencahayaan alami memiliki tingkat kelembapan yang lebih tinggi dan menjadi tempat yang ideal bagi jamur.
Oleh sebab itu, pastikan setiap ruangan mendapatkan cukup cahaya matahari dengan membuka jendela atau menggunakan pencahayaan buatan yang baik.
Cahaya dapat membantu mengurangi kelembapan dan mencegah pertumbuhan jamur pada dinding.
BACA JUGA:SMAN 4 Bengkulu Akan Dijadikan Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
BACA JUGA:Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan 1 Maret, Lebaran 30 Maret
Demikian 6 penyebab jamur pada tembok yang perlu kamu ketahui. Gunakan cara-cara yang tepat untuk mengatasi jamur ini dari akarnya. Semoga bermanfaat!