
Dalam surat pemberitahuan aksi, masa bahkan meminta agar kantor DPRD Provinsi Bengkulu dikosongkan.
“Kami meminta DPRD Prov Bengkulu untuk mengosongkan kantor DPRD melalui aksi demontrasi yang akan dilaksanakan,” dikutip dari surat mereka yang ditujukan ke ketua DPRD Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan surat tersebut aksi akan mereka mulai dari pukul 13.00 sampai dengan menang. Masa berasal dari seluruh mahasiswa, OKP, dan masyarakat yang ingin berjuang dengan estimasi masa sebanyak 1700 orang.
“Berangkat dari keresahan masyarakat Bengkulu terhadap kebijakan-kebijakan serampangan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah dalam beberapa bulan terakhir,” jelas surat tersebut.
BACA JUGA:Catat! Inilah 5 Kandungan Utama Ginseng yang Bermanfaat Jaga Kesehatan Rambut
Nara Hubung saat dikonfirmasi oleh awak media menyebutkan bahwa aksi ini ada keterkaitan dengan aksi yang sedang terjadi di Jakarta.
Karena kebijakan pemerintah sifatnya menyeluruh dan tentunya berdampak kepada daerah.
“Tapi kami coba kaji dan pahami sendiri dengan kondisi kultur dan keadaan masyarakat yang ada di Bengkulu,” jelasnya Minggu 23 Februari 2025.
Soal isu apa saja tuntutan yang akan mereka suarakan, namun ia mengatakan belum bisa memberi tau secara utuh.
BACA JUGA:Polda Bengkulu Ringkus Pengedar dan Pemakai Sabu di Kepahiang
Berbagai tuntutan itu akan mereka sampaikan setelah menggelar konsolidasi akbar.
Terkait diubahnya julukan Bengkulu Bumi Raflesia menjadi Bumi Merah Putih oleh Gubernur baru Bengkulu, Helmi Hasan, ternyata juga masuk dalam salah satu reaksi para mahasiswa ini.
“Dari nama aliansi kami sudah cukup menjelaskan, bahwa masyarakat bengkulu menolak untuk di ubah,” terangnya.
Disisi lain, pihak Polresta Bengkulu yang dikonfirmasi media ini membenarkan rencana aksi tersebut.
Pihak pelaksana aksi telah memasukkan pemberitahuan aksi ke kantor Polresta Bengkulu.