BENGKULU, BETVNEWS – Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan tengah mempersiapkan agenda mutasi dan rotasi pejabat di lingkungan organisasi perangkat daerah (OPD).
Mutasi ini direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat, setelah berbagai tahapan administrasi dan uji kompetensi selesai dilakukan.
BACA JUGA:Rangkaian HUT ke-57 Provinsi Bengkulu Fokus Kegiatan Produktif dan Pembangunan Daerah
Bupati Bengkulu Selatan, Rifai Tajuddin, menegaskan bahwa proses mutasi kali ini tidak akan disertai dengan penonaktifan jabatan bagi pejabat eselon II. Ia memastikan seluruh pejabat eselon II tetap akan menjalankan fungsi struktural sesuai penempatan baru.
“Mutasi bukan untuk menghukum siapa pun. Saya pastikan tidak ada pejabat eselon II yang non job. Ini demi menjaga keseimbangan dan kesinambungan kerja pemerintahan,” ujarRifai.
BACA JUGA:Bea Cukai dan BIN Bengkulu Musnahkan Ribuan Rokok Ilegal dan Minuman Beralkohol Tanpa Izin
Sementara itu, sejak dilantik lebih dari seratus hari lalu, ini akan menjadi mutasi pertama yang dilakukan oleh Bupati Rifa’i Tajuddin. Berbagai tahapan telah ditempuh, termasuk pengusulan formasi ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) serta pelaksanaan uji kompetensi sebagai dasar penilaian dan penempatan.
Rifai menyebut, penyegaran ini diperlukan agar kinerja birokrasi semakin efektif. Ia menekankan bahwa rotasi jabatan adalah bagian dari dinamika organisasi yang harus dilakukan secara berkala untuk menjaga ritme pelayanan publik.
“Kita ingin menempatkan pegawai sesuai kemampuan dan bidangnya. Ini untuk meningkatkan kualitas layanan pemerintah kepada masyarakat,” ungkapnya.
BACA JUGA:Hingga Malam, Tim Tipidkor Polda Bengkulu Masih Geledah Kantor BKD
BACA JUGA:Penyidik Tipidkor Polda Bengkulu Geledah 2 Rumah Pribadi Mantan Sekda Lebong, Ini Beberapa Temuannya
Lebih lanjut, Rifai mengatakan bahwa saat ini terdapat sedikitnya 12 jabatan eselon II yang masih kosong dan memerlukan pengisian segera. Jabatan-jabatan tersebut termasuk posisi strategis yang akan menentukan arah pelaksanaan program prioritas daerah.
“Pengisian jabatan dilakukan berdasarkan hasil uji kompetensi. Tidak ada pertimbangan like and dislike. Yang kita butuhkan adalah integritas dan kemampuan,” tambah Rifai.