BETVNEWS - Sejak adanya pandemi Covid-19 di Kota Bengkulu, moda transportasi umum angkutan kota atau angkot mulai sepi penumpang, bahkan saat ini nyaris tak ada penumpang lagi.
Oleh sebab itu, sejumlah supir angkot pun mengeluh lantaran pendapatan mereka menjadi berkurang drastis, bahkan tak pernah lagi cukup untuk menutupi biaya operasional hingga tak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
Dari yang biasanya para supir angkot ini bisa mendapatkan uang 300 ribu hingga 350 ribu perharinya, saat ini tak lagi mencapai 100 ribu rupiah.
Salah satu supir angkot jurusan Pasar Minggu – Unib Belakang, Sawaludin mengaku, meski ia dan teman-teman supirnya mengalami kesulitan karena dampak pandemi dan kebijakan PPKM, mereka belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah ataupun dari pihak lain.
"Penghasilan kita hancur, kalah dengan bensin, kadang modal untuk beli bensin 5 liter dan untuk beli 5 liter lagi tidak dapat, susah, lebih parah sekarang. Penumpang berkurang jauh, sudah habis, penumpang sudah tidak ada lagi, kadang berangkat kosong, pulangnya juga kosong," ungkap Sawaludin, salah satu supir angkot di Kota Bengkulu.
(Nay)