Update PROGRAM BETV Terbaru

Ikuti terus update terbaru program betv beken dengan klik tombol dibawah ini.

Gagal Melaut, Kelangkaan BBM Jadi Mimpi Buruk Nelayan Pasar Seluma

Gagal Melaut, Kelangkaan BBM Jadi Mimpi Buruk Nelayan Pasar Seluma

Gagal Melaut, Kelangkaan BBM Jadi Mimpi Buruk Nelayan di Pasar Seluma--(Sumber Foto: Jul/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Seluma, Provinsi BENGKULU, menimbulkan keresahan mendalam, terutama bagi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari hasil laut.

Salah satu desa terdampak paling parah adalah desa Pasar Seluma, Kecamatan Seluma Selatan, yang mayoritas warganya berprofesi sebagai nelayan.

Akibat kelangkaan BBM, sekitar 70 kepala keluarga (KK) di desa tersebut tidak bisa melaut selama tiga hari terakhir.

Kapal dan perahu nelayan yang biasanya hilir-mudik membawa hasil tangkapan laut kini terpaksa bersandar di muara.

BACA JUGA:Berlebihan Mengonsumsi Kacang Mete Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan, Cek Efek Sampingnya di Sini

BACA JUGA:Penuh Kandungan Nutrisi, Dapatkan Segudang Manfaat Kacang Mete untuk Ibu Hamil

Aktivitas nelayan lumpuh total, dan kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius soal keberlangsungan hidup sehari-hari.

"Sudah 3 hari tidak melaut bang, gaada minyak. Kita mau melaut itu perlu minyak yang banyak, sedangkan mendapatkan minyak sangat sulit," ungkap Ekwan, Ketua Kelompok Nelayan Pasar Seluma kepada tim BETVNEWS.

Keluhan itu tidak datang tanpa alasan. Untuk melaut, nelayan rata-rata memerlukan sekitar 35 liter BBM per hari.

BACA JUGA:Terungkap, Mayat Perempuan di Muara Jenggalu Ternyata Lansia Pikun yang Hilang Sejak Kemarin

BACA JUGA:Bosan Konsumsi Langsung? Yuk, Cobain Resep Olahan Makanan Segar dan Praktis dari Buah Salak

Namun sejak kelangkaan terjadi, antrean di SPBU bisa mencapai puluhan jam, dan stok BBM sering kali tidak tersedia.

Sementara itu, harga eceran BBM melonjak tinggi, bahkan menyentuh Rp25 ribu hingga Rp80 ribu per liter angka yang tidak masuk akal bagi para nelayan kecil.

"Bagaimana kami mau mencari nafkah untuk menghidupi anak dan istri kami. Sedangkan mencari BBM untuk kendaraan motor kami saja sulit, apalagi untuk bahan bakar perahu," tambah Ekwan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait