Pengadaan Alat Berat Tahun Ini Batal, BPBD Bengkulu Selatan Ungkap Alasannya
Kepala BPBD Kabupaten Bengkulu Selatan, Hen Yepi --(Sumber Foto: CW/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Rencana pengadaan alat berat berupa excavator oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Selatan kembali harus ditunda.
Penyebab utamanya adalah karena keterbatasan anggaran dalam APBD Perubahan tahun 2025, yang belum mampu mengakomodasi kebutuhan pembelian alat berat tersebut.
Kepala BPBD Kabupaten Bengkulu Selatan, Hen Yepi menjelaskan untuk anggaran yang tersedia belum mencukupi untuk merealisasikan pembelian satu unit excavator yang harganya diperkirakan lebih dari Rp 3 miliar.
Sedangkan, kebutuhan untuk alat berat ini sangat mendesak, terutama untuk penanganan bencana di wilayah yang rawan longsor seperti Ulu Manna.
BACA JUGA:Pembahasan Revisi Perda PDRD, Pansus Dengar Pendangan Bapenda se-Provinsi Bengkulu
“Rencana itu akan kita tunda lagi, kita sama-sama tahu bahwa kondisi keuangan kita saat ini. Tapi nanti akan kita kejar lagi di anggaran berikutnya,” ujar Hen Yepi.
Sementara itu, Hen Yepi menambahkan wacana pengadaan excavator ini sebenarnya bukan hal baru.
Rencana tersebut sudah dimunculkan sejak tiga tahun lalu, namun hingga kini belum juga terealisasi, karena keterbatasan keuangan daerah yang terus menjadi kendala.
BPBD berkoordinasi bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Balai Pelaksana Jalan Nasional untuk mendukung penanganan darurat bencana, dalam mengurai material longsor di titik-titik rawan.
Sebagai bentuk dukungan dari pemerintah pusat, pada tahun 2025 ini BPBD Bengkulu Selatan kembali mendapatkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa satu unit mobil operasional jenis pick-up dan lebih dari 20 unit alat komunikasi handy talky (HT) atau walkie-talkie.
Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan kecepatan respon tim BPBD saat terjadi bencana.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

