Seks Bebas Jadi Pemicu Utama, 16 Warga Bengkulu Selatan Terinfeksi HIV/AIDS
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bengkulu Selatan, Helma Boti--(Sumber Foto: CW/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Selatan mencatat 16 kasus HIV/AIDS terdeteksi sepanjang Januari hingga Juni 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bengkulu Selatan, Helma Boti, menyebut faktor utama penyebab penularan HIV adalah perilaku seks bebas dengan berganti-ganti pasangan.
“Jadi hubungan seks ini disebabkan karena faktor seks bebas,” ujar Helma.
Ia menjelaskan bahwa HIV hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik bersama, atau kontak langsung dengan darah penderita. Virus ini tidak menular melalui kontak sehari-hari seperti bersalaman atau menggunakan peralatan makan bersama.
BACA JUGA:7 Mitos Bunga Aster Ini Jarang Diketahui, Benarkan Bisa Mengusir Roh Jahat? Cek Faktanya di Sini
BACA JUGA:Tumbuhkan Semangat Literasi, Perpusda Bengkulu Selatan Gelar Lomba Resensi Buku Tingkat SMA/SMK
“Jadi penularan penyakit HIV ini tidak akan tertular kalau hanya dari luar seperti berpegangan tangan, tempat makan dan minum,” jelas Helma.
Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat agar tidak menjauhi atau mengucilkan penderita HIV, karena penularan tidak mudah terjadi tanpa kontak risiko tinggi.
“Kita lihat kalau ada keluarganya terserang HIV maka ia akan dijauhi karena takut terserang, padahal penularan HIV tidak terlalu cepat kalau tidak melakukan hubungan seksual ataupun jarum suntik bekas terserang HIV,” tegas Helma.
Dinkes Bengkulu Selatan juga mengingatkan generasi muda agar lebih menjaga diri dari pergaulan bebas demi mencegah penyebaran penyakit menular seksual.
BACA JUGA:Punya Berbagai Jenis Bunga Aster di Rumah? Ini Arti dan Makna Berdasarkan Warnanya
BACA JUGA:5 Makna Simbolis Bunga Aster yang Harus Kamu Ketahui, Lambang Kesetiaan hingga Harapan
“Kami imbau batasi diri dari pergaulan bebas yang dapat membuat penyakit yang tidak diinginkan, selain penyakit pergaulan bebas ini juga dilarang oleh agama,” tutup Helma.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
- Share:
