Polisi Selidiki Dugaan Penyelewengan Dana Desa Dusun Tengah, Tunggu Hasil Audit Inspektorat

BENGKULU, BETVNEWS - Dugaan penyelewengan dana desa (DD) Dusun Tengah, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma, kini masih dalam tahap penyelidikan oleh Polres Seluma.

Dalam proses penyelidikan ini, Polres Seluma telah mengumpulkan bahan keterangan (Pulbaket) dan memanggil sejumlah pihak terkait.

Bahkan, pihak kepolisian telah meminta Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP), dalam hal ini Inspektorat Kabupaten Seluma, untuk melakukan audit investigasi terkait pengelolaan Dana Desa Dusun Tengah.

Dugaan ini bermula dari adanya sejumlah pekerjaan fisik dan program pemberdayaan Dana Desa tahun 2024 yang hingga saat ini belum diselesaikan oleh Pemerintah Desa Dusun Tengah.

BACA JUGA:Kedapatan Miliki 8 Paket Ganja Siap Edar, 2 Pemuda Diringkus Polresta Bengkulu

BACA JUGA:1 Pelaku Begal Beraksi di Danau Dendam Kota Bengkulu Diringkus Polisi, 2 Lainnya DPO

Kasat Reskrim Polres Seluma, Prengki Sirait, membenarkan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu hasil audit investigasi dari Inspektorat untuk melanjutkan penanganan kasus dugaan korupsi ini.

"Masih dalam penyelidikan mas. Untuk sementara ini pemeriksaan sudah semua, nah sekarang ini kita masih menunggu hasil audit Investigasi yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Seluma," tegasnya.

Diketahui, Pemerintah Desa Dusun Tengah telah menyampaikan laporan pelaksanaan program Dana Desa (DD) atau Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) tahun 2024.

Namun, beberapa kegiatan fisik dan program pemberdayaan yang didanai dari program tersebut belum juga diselesaikan.

BACA JUGA:Kendaraan Perusahaan Sebabkan Jalan Penghubung Desa Rusak, Warga Blokir Jalan Menuju PT MPA

BACA JUGA:Seratus Persen Bahan Alami, Masker Bengkoang Terbukti Ampuh Menghempas Jerawat, Cek Cara Membuatnya

Beberapa proyek yang belum rampung di antaranya adalah pembangunan jalan rabat beton di area persawahan Dusun I, serta pembuatan jalan rabat beton menuju perkebunan masyarakat di Dusun II.

Parahnya lagi, di lokasi pembangunan tersebut tidak ditemukan adanya papan merek proyek, sehingga masyarakat tidak mengetahui nilai anggaran yang digunakan.

Sumber: