Dugaan Korupsi Rp7,1 Miliar, Polda Bengkulu Geledah Kantor Dinas Pertanian Kaur

BENGKULU, BETVNEWS – Tim Penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bengkulu menggeledah Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Senin (23/6/2025).

Penggeledahan ini dilakukan dalam rangka memperkuat alat bukti atas dugaan tindak pidana korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2023 senilai Rp 7,1 miliar.

Direktur Reskrimsus Polda Bengkulu, Kombes Pol. Aris Tri Yunarko melalui Kasubdit Tipidkor, Kompol Muhammad Syahir Fuad Rangkuti menyatakan bahwa penggeledahan ini merupakan bagian dari proses penyidikan yang telah dinaikkan statusnya.

"Tim kita lakukan penggeledahan di kantor Dinas Pertanian Kaur, bukan mencari namun memperkuat bukti berupa dokumen, berkas dan sebagainya," kata Kompol Muhammad Syahir Fuad.

BACA JUGA:Cek Sekarang, Ambil Peluang Dapat Uang Gratis di Sini, Klaim Saldo DANA Tanpa Ribet

BACA JUGA:Taukah Kamu? Konsumsi Daun Selada Berlebihan Dapat Memicu Timbulnya Efek Samping, Klaim Disini!

Penggeledahan dilakukan sejak pukul 14.00 WIB hingga 21.30 WIB. Ruangan yang digeledah di antaranya adalah ruang Kepala Dinas, ruang Bendahara, serta sejumlah ruangan Kepala Bidang.

Setelah sekitar tujuh jam, penyidik meninggalkan kantor dinas tersebut sambil membawa satu boks berwarna hijau yang berisi berkas dan dokumen terkait kasus.

Sebelumnya, Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Bengkulu memang telah menangani perkara dugaan korupsi dalam pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2023.

Proyek-proyek yang menjadi sorotan terdiri dari pekerjaan fisik dan pengadaan barang/jasa di dua bidang, yakni Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Rp 5,1 miliar) serta Bidang Perencanaan (Rp 2 miliar).

BACA JUGA:Kamu Pecinta Daun Selada? Yuk, Cek Disini 6 Manfaat yang Ditawarkan untuk Jaga Kesehatan Tubuh

BACA JUGA:Pertama di Indonesia, BRI Terbitkan Social Bond Senilai Rp5 T Dukung Pembiayaan Inklusif dan Berkelanjutan

Beberapa item kegiatan yang diduga bermasalah antara lain pembangunan dan renovasi Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di beberapa kecamatan, pengadaan alat penyuluh pertanian dan peternakan, pembangunan Unit Pengolahan Pakan Silase dan Konsentrat Ruminansia, serta kegiatan lainnya yang tersebar di sejumlah desa dan kecamatan di Kabupaten Kaur.

Penyidikan terhadap kasus ini terus berlanjut, dan publik kini menantikan penetapan tersangka dari proyek senilai miliaran rupiah tersebut.

Sumber: