Nekat Masuk Wisata Curug Embun yang Ditutup, Remaja Kota Bengkulu Tewas Tenggelam
Nekat Masuk Wisata Curug Embun yang Ditutup, Remaja Kota Bengkulu Tewas Tenggelam--(Sumber Foto: Ronal/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Seorang remaja asal Kota Bengkulu berinisial Za (18), warga Kelurahan Sawah Lebar, meninggal dunia akibat tenggelam saat berkunjung ke objek wisata Curug Embun di Desa Lagan Bungin, Kecamatan Semidang Lagan, Kabupaten Bengkulu Tengah, Minggu (3/8) sekitar pukul 11.00 WIB.
Za datang bersama dua temannya dari Kota Bengkulu dan sempat mengajak Ferdi, warga lokal yang tinggal dekat lokasi wisata tersebut.
Mereka nekat masuk ke kawasan air terjun meskipun objek wisata itu diketahui masih ditutup untuk umum.
"Mereka ini datang bertiga dari kota dan mengajak saya yang memang tinggal dekat sini. Karena pintu utama ditutup, kami masuk dari arah depan mengikuti aliran air hingga ke lokasi air terjun," ujar Ferdi, teman korban.
BACA JUGA:Tak Terdaftar Asuransi, Petani Seluma Tanggung Sendiri Kerusakan Akibat Banjir
BACA JUGA:Ratusan Kades Ancam Demo Lagi, ADD Tahap I Belum Juga Cair
Setibanya di lokasi, para remaja itu langsung terjun ke aliran sungai. Nahas, salah satu dari mereka hanyut terbawa arus deras. Meski sempat berusaha diselamatkan, korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
"Saat ditolong kondisi korban memang sudah meninggal dunia," pungkas Ferdi.
Kepala Desa Lagan Bungin, Robbi Rinaldi, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa objek wisata Curug Embun memang masih ditutup pascakejadian tenggelam sebelumnya yang juga menimpa pengunjung dari Kota Bengkulu saat libur Lebaran lalu.
BACA JUGA:Baik untuk Jaga Imun Tubuh! Intip Sederet Olahan Teh Ini, Praktis dan Mudah untuk Dibuat Dirumah
BACA JUGA:Rumah Tersangka Korupsi Tambang Agusman Digeledah: Uang Dolar, Perhiasan dan Tas Mewah Disita
"Di lokasi sudah sangat jelas jika objek wisata tersebut ditutup dan tak ada penjaga, tentu kita sangat menyayangkan karena masih ada yang nekat. Mereka masuk dengan melanggar aturan dan melewati jalur sungai,” pungkas Robbi.
Penutupan objek wisata dilakukan karena alasan keselamatan, dan hingga kini pihak desa belum membuka kembali kawasan tersebut untuk umum.
Kejadian ini menjadi pengingat agar masyarakat mematuhi aturan dan mengutamakan keselamatan saat berkunjung ke kawasan wisata alam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

