Memaksimalkan Kecerdasan AI Dalam Mendorong Penyebaran Dakwah Islam

"Kita harus memimpin AI dengan paradigma Islam, bukan hanya sebagai pengguna pasif," ungkapnya.

Selain itu, Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Dr. Fathurrahman Kamal, menyatakan bahwa dakwah digital adalah keniscayaan.

"AI akan membantu da’i membaca kebutuhan umat. Namun, da’i tidak bisa tergantikan karena AI tidak memiliki ruh dan hikmah dakwah," jelasnya.

BACA JUGA:Sawi Putih Mengandung Mineral yang Tinggi, Cek di Sini 7 Manfaat yang Bisa Diklaim untuk Kesehatan

BACA JUGA:Awas Ada Penipuan Link, Ini Tips Aman Gunakan Link DANA Kaget, Wajib Dicatat!

Pandangan ini juga didukung oleh Buya Yahya, yang pernah menyatakan bahwa media digital adalah medan jihad modern. Menurut beliau jika digunakan dengan niat dakwah, maka setiap klik dan upload bisa jadi pahala. Maka dar itu, para dai harus ikut mewarnai dunia digital.

Selain keuntungan yang didapat, kita pun harus menyadari bahwa penggunaan AI dalam dakwah tidak lepas dari tantangan.

Beberapa tantangan tersebut diantaranya etika penggunaan, potensi penyalahgunaan informasi, hingga kekhawatiran akan adanya tafsir otomatis yang menyimpang.

BACA JUGA:Klaim Sebelum Habis! Buruan Cek Disini Link DANA Kaget Terbaru Edisi Rabu, 21 Mei 2025

BACA JUGA:Modal Jalan Kaki Dibayar Saldo DANA Gratis Lewat Aplikasi Gogo Cash, Mau? Simak Disini Caranya!

Hal ini tentu harus diperhatikan dengan seksama mengingat AI hanyalah alat buatan. Kita tetap membutuhkan ulama dan pendakwah yang memiliki pemahaman mendalam agar nilai-nilai Islam tidak salah arah dalam penyampaiannya.

Dakwah di era modern perlu memanfaatkan AI secara cerdas dan bijak. Bukan untuk menggantikan manusia, melainkan untuk mendukung peran para dai agar pesan-pesan Islam dapat menjangkau lebih banyak orang secara efektif.

BACA JUGA:Antrian Mengular di Sejumlah SPBU Kota Bengkulu, Masyarakat Berharap Pemerintah Bisa Segera Cari Solusi

BACA JUGA:Sri Rejeki Jabat Ketua DPD Kaukus PPI Provinsi Bengkulu Masa Bakti 2025 -2030

Teknologi boleh berubah, tetapi nilai-nilai Islam tetap abadi. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan teknologi tersebut untuk terus menyebar kebaikan.

Sumber: