Koalisi Pemuda Peduli Keadilan Bengkulu Gelar Aksi: Soroti Kasus Peluru, Penembakan, dan Premanisme Berseragam

BENGKULU, BETVNEWS — Koalisi Pemuda Peduli Keadilan (KPPK) BENGKULU menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Kepolisian Daerah (Polda) BENGKULU, Jumat (16/5).

Aksi ini diikuti oleh sejumlah aktivis pemuda dari berbagai elemen yang tergabung dalam KPPK dan turut dihadiri oleh rekan-rekan media.

Dalam aksi damai tersebut, aktivis muda Kevin Aldo menyampaikan tiga poin utama tuntutan kepada aparat penegak hukum. Aksi ini merupakan bentuk tekanan moral terhadap kepolisian agar segera menuntaskan sejumlah kasus yang dinilai mandek dan tidak transparan.

BACA JUGA:Sehari Dua Kebakaran di Seluma, Rumah di Desa Talang Giring Terbakar Saat Ditinggal Salat Jumat

BACA JUGA:Gara-gara Puntung Rokok, Rumah Warga Desa Tanggo Batu Seluma Nyaris Dilalap Api

1. Kasus 6000 Butir Peluru yang Diduga Diserahkan KPK

Kevin menyoroti temuan awal soal 6000 butir peluru yang dikabarkan masuk ke Bengkulu. Namun setelah dilakukan aksi dan penelusuran lebih lanjut, yang dikonfirmasi hanya 609 butir peluru yang disebut telah diserahkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 5 Desember 2024.

“Sudah lebih dari lima bulan sejak penyerahan itu, tetapi hingga hari ini tidak ada kejelasan mengenai jumlah pastinya, asal peluru, maupun tujuannya. Kami bertanya-tanya, apakah hanya ada peluru? Di mana senjatanya?” ungkap Kevin.

BACA JUGA:Polda Bengkulu Ungkap Jaringan Narkoba Rejang Lebong, 6 Pelaku Ditangkap

BACA JUGA:Perkara Tanah, Warga Desa Taba Kelintang Bengkulu Utara Aniaya Tetangga Sendiri

Ia juga menekankan bahwa hanya aparat penegak hukum yang bisa memberikan penjelasan komprehensif, dan mengapresiasi langkah Polda Bengkulu yang menghadirkan perwakilan dari Polres dan Reskrim. 

“Kami harap dengan keterlibatan media, kasus ini dapat dikawal bersama agar segera ada titik terang. Keamanan masyarakat Bengkulu harus tetap terjaga,” tambahnya.

2. Penembakan Aktivis Rahimandani Belum Terungkap

Tuntutan kedua menyangkut kasus penembakan terhadap aktivis senior Rahimandani yang terjadi lebih dari dua tahun lalu. Hingga kini, pelaku penembakan masih belum ditemukan.

Sumber: