Ramai Penolakan Tambang Emas di Seluma, Ini Alasannya

Ramai Penolakan Tambang Emas di Seluma, Ini Alasannya

Foto merupakan ilustrasi.--(Sumber Foto: Disway.id)

BETVNEWS- Baru-baru ini kembali santer dibicarakan tentang rencana pembukaan ekplorasi tambang emas di Kabupaten Seluma. Hal tersebut menyusul adanya prediksi terdapat timbunan batuan emas yang terkubur di bawah hutan lindung Seluma

Sebenarnya kabar ini bukan merupakan hal baru. Sejak awal tahun kemarin, rencana pembukaan eksplorasi tambang emas di Seluma sudah sempat timbul di permukaan. 

BACA JUGA:Jangan Asal Menambang, Simak Proses Pengajuan Izin Usaha Pertambangan Emas Disini

Beberapa pihak menyetujui usulan rencana tersebut. Namun, tidak sedikit pihak yang menyuarakan penolakan terhadap rencana pembukaan tambang emas di kawasan Hutan Lindung (HL), tepatnya di Bukit Sanggul Unit IV Kecamatan Ulu Talo dan Semidang Alas Kabupaten Seluma. 

Bukan tanpa alasan, pembukaan tambang emas dianggap membawa dampak buruk dibandingkan dengan manfaatnya. 

Pihak yang kontra dengan rencana pembukaan kawasan HL Bukit Sanggul ini, menganggap bahwa rencana tersebut akan mengancam lingkungan sekitar. Lebih dari itu, pembukaan tambang juga dikhawatirkan akan berdampak terhadap ekonomi masyarakat. 

BACA JUGA:Sepanjang 2022, Polres Kepahiang Amankan 8,6 Kg Ganja dan 47,05 Gr Sabu

Penolakan tersebut juga disuarakan oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Bengkulu, yang menilai rencana pembukaan wilayah pertambangan emas di Kecamatan Ulu Talo dan Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) Seluma, akan menimbulkan dampak negatif yang lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya. 

Pembukaan area tambang dinilai dapat mempengaruhi penurunan kesehatan masyarakat, seta dapat mengancam wilayah Daerah Aliran Sungai.

Selain itu, juga dikhawatirkan dapat berpotensi menghilangkan sumber air bersih dan menyebabkan penurunan kualitas udara.

BACA JUGA:Selain Seluma, Kabupaten di Bengkulu Ini Juga Punya Potensi Emas yang Melimpah

Terlebih, aktivitas pertambangan akan meningkatkan kebisingan dan mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar. 

Aktivitas tambang juga akan memicu peningkatan erosi tanah, dan berujung menimbulkan bencana ekologis yang dapat menimbulkan korban jiwa. Selain itu, pembukaan area tambang juga akan membuat flora dan fauna terancam, bahkan menghilang. 

Rencana pembukaan tambang juga akan berdampak pada perubahan persepsi masyarakat, hilangnya eksistensi sosial dan budaya, hingga memicu terjadinya konflik manusia dan hewan buas akibat hilangnya habitat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rakyatbengkulu/disway.id