KPU

Mengenal Amoeba Pemakan Otak, Organisme yang Menewaskan Satu Orang di Korea Selatan

Mengenal Amoeba Pemakan Otak, Organisme yang Menewaskan Satu Orang di Korea Selatan

Foto merupakan ilustrasi.--(Sumber Foto: Kompas.com)

Setelah masuk melalui hidung, amoeba kemudian berjalan ke otak, di mana ia menghancurkan jaringan otak dan menyebabkan infeksi yang disebut meningoencephalitis amuba primer (PAM).

PAM sendiri hampir selalu berakibat fatal bagi korbannya. Infeksi Naegleria fowleri juga bisa terjadi saat orang menggunakan air keran yang terkontaminasi. 

Dalam kasus yang sangat jarang, orang terinfeksi Naegleria fowleri dari air di tempat rekreasi yang tidak mengandung cukup klorin, seperti kolam renang, taman bermain air, atau taman selancar.

BACA JUGA:Daftar Tim Tersingkir di Piala AFF 2022

Sejauh ini, belum ada bukti bahwa Naegleria fowleri dapat menyebar melalui kelembapan atau bentuk aerosol seperti kabut atau uap air dari alat pelembab udara. Amoeba pemakan otak ini juga tidak bisa menulari lewat air minum.

Infeksi amoeba pemakan otak ini pada awalnya disebut meningitis-like disease. Gejala pertama penyakit PAM yang disebabkan oleh Naegleria fowleri berlangsung dari 1 hingga 12 hari setelah infeksi, tetapi biasanya muncul pada hari kelima.

BACA JUGA:8 Drama Korea Terbaik Sepanjang 2022, Ini Daftarnya

Gejala awal dapat berupa sakit kepala, demam, mual atau muntah. Kemudian, gejala lebih lanjut dapat berupa leher kaku, kebingungan, kurangnya perhatian terhadap orang dan lingkungan sekitar, kejang, halusinasi, dan koma.

Begitu gejala dimulai, penyakit berkembang pesat dan biasanya menyebabkan kematian dalam waktu sekitar 5 hari. Namun, kematian juga bisa terjadi dalam rentang 1 hingga 18 hari. Ini terjadi karena jaringan otak hancur setelah pembengkakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kompas.com