Polemik Jabatan Direktur RSMY Non ASN, Edwar Samsi: Beri Kesempatan Tunjukkan Kinerja

BENGKULU, BETVNEWS - Ketua Komisi 4 DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi turut memberikan tanggapannya terkait salah satu tuntutan pendemo, Front Pembela Rakyat, yang melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Bengkulu, Kamis 26 Januari 2023.

BACA JUGA:Selain di Seluma, 1 Anggota PPK Kabupaten Ini Juga Mengundurkan Diri

Disebutkan dalam tuntutan, massa meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu untuk kembalikan Direktur RSMY Bengkulu ke kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Yang mana saat ini dijabat oleh kalangan profesional, yaitu Anjani Wahyu Wardani, berasal dari Jawa Tengah. 

BACA JUGA:Ditlantas Polda Bengkulu: Tilang Konvensional Kembali Berlaku

BACA JUGA:Waduh! Belum Lama Ditambal Sulam, Ruas Jalan Desa Sukarami Kembali Rusak

Edwar menerangkan tuntutan tersebut adalah hak rakyat menyampaikan aspirasi, secara terbuka. Namun ia menilai tuntutan tersebut kurang tepat.

Pasalnya tidak sedikit, Rumah Sakit Umum Daerah di Indonesia, dijabat oleh kalangan profesional atau kalangan non ASN seperti di Provinsi Bengkulu.

Sebaiknya, masyarakat memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada Direktur RSMY untuk menunjukkan kinerja, agar manajemen RSMY Bengkulu dapat berbenah.

BACA JUGA:Copot Direktur RSMY hingga Evaluasi Tambang, Tuntutan Pendemo di Depan Kantor Gubernur Bengkulu

BACA JUGA:Lagi, Motor Mahasiswa Lenyap Digasak Pencuri

RSMY pernah dijabat oleh kalangan ASN namun belum menunjukkan perbaikan manajemen maksimal, bahkan tanpa kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat.

"Tahun ini, berdasarkan informasi RSMY Bengkulu mendapatkan kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK). Yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit. Tentu saja hal tersebut tidak lepas dari lobian yang dilakukan Ibu direktur, bersama manajemen ke Kementerian Kesehatan," ujar Edwar (Kamis 26 Januari 2023).

BACA JUGA:KPU Provinsi-Kejati Bengkulu Teken Perjanjian Kerja Sama, Begini Isi Kesepakatannya

Sumber: